Emas Naik Tajam, di Tengah Ekspektasi Presisen AS Joe Biden

- 21 Januari 2021, 07:27 WIB
ILUSTRASI emas batangan.
ILUSTRASI emas batangan. /Pixabay.com/

DESKJABAR - Emas naik tajam lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 21 Januari 2021 pagi WIB), di tengah ekspektasi bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk menangani kejatuhan ekonomi terbesar di dunia itu dari pandemi virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melambung 26,3 dolar AS atau 1,43 persen menjadi ditutup pada 1.866,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (19/1/2021), emas berjangka melonjak 10,3 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.840,20 dolar AS.

Baca Juga: Sandiaga Uno: 30 juta Lapangan Kerja di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 97 persen di UMKM

Baca Juga: Yang Perlu Disiapkan Masyarakat Saat Vaksin Covid-19 Datang Agar Kesehatan Pulih dan Ekonomi Bangkit

Emas berjangka terangkat 6,90 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.836,80 dolar AS pada Senin (18/1/2021), setelah anjlok 21,5 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.829,90 dolar AS pada Jumat (15/1/2021), dan turun 3,5 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.851,40 dolar AS pada Kamis (14/1/2021).

"Apakah perasaan hormat akan bertahan sore hari tetap dipertanyakan ketika tindakan pertama Biden adalah membalikkan beberapa kebijakan pendahulunya. Emas mengalami hari yang sangat baik dan bahkan membuka pintu untuk 1.900 dolar AS," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.

Biden dilantik pada Rabu (20/1/2021), dengan investor fokus pada proposal paket stimulus senilai 1,9 triliun dolar AS dan kecepatan distribusi vaksin Covid-19. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat dihasilkan dari langkah-langkah stimulus.

Komentar Janet Yellen, yang dicalonkan Biden untuk mengepalai Departemen Keuangan, menggarisbawahi perlunya stimulus, juga mendukung logam tersebut, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Future.

Yellen, mantan ketua Federal Reserve, pada Selasa (19/1/2021) mendesak anggota parlemen AS untuk "bertindak besar" pada pengeluaran bantuan dan mengatakan bantuan pandemi akan menjadi prioritas di atas kenaikan pajak.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x