Menteri Pertanian : Perkebunan Harus Menjadi Perhatian Bersama

- 10 Desember 2020, 19:42 WIB
Suasana salah satu afdeling di Perkebunan Gunung Mas, Puncak, Bogor, yang kondisi arealnya habis dijarah.
Suasana salah satu afdeling di Perkebunan Gunung Mas, Puncak, Bogor, yang kondisi arealnya habis dijarah. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Eksistensi berbagai unit perkebunan besar maupun usaha perkebunan rakyat di Indonesia, diminta menjadi perhatian bersama berbagai kalangan.

Sebab, sejatinya, eksistensi usaha berbagai unit perkebunan sangat berkaitan dengan kepentingan ekonomi, lapangan kerja, sosial-budaya, dan lingkungan.

Negara Indonesia pernah mengandalkan hasil usaha dari aneka komoditas perkebunan, yang sepatutnya dipelihara, diamankan, serta dibangkitkan kembali performanya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis, 10 Desember 2020, dalam peringatan Hari Perkebunan ke-63 di Serpong, Tangerang Selatan, mengatakan,  peluang ekspor komoditi perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat, meskipun ditengah pandemi Covid-19.  

Optimalisasi ekspor komoditas perkebunan merupakan salah satu upaya andalan pemulihan ekonomi nasional.

“Sebab selama ini, subsektor perkebunan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pendapatan negara. Karena itu subsektor perkebunan harus menjadi perhatian bersama," katanya.

Menurut Syahrul, adapun ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada Januari-Oktober paling besar disumbang oleh komoditas kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.

Ekspor perkebunan tertinggi terjadi di bulan Oktober yaitu sebesar 38, 46 Triliun Rupiah dengan kenaikan sebesar 8,76 persen dari bulan sebelumnya.

“Subsektor perkebunan perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, termasuk BUMN dan swasta,” katanya.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x