DESKJABAR - Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat yang juga anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan Pusat, Entang Sastraatmadja, harus ada lembaga pengganti Dewan Ketahanan Pangan.
Menurut Entang, langkah pembubaran boleh jadi harus dilakukan, namun perlu dipikirkan apa penggantinya. Lembaga boleh bubar, tetapi ruhnya pasti hrs dilestarikan.
Ia mengatakan, percaya Presiden sudah punya jawaban untuk mengatasi soal pangan itu sendiri.
Ia menilai dapat dipahami keputusan Presiden RI, Joko Widodo membubarkan Dewan Ketahanan Pangan. Sebab, Dewan Ketahanan Pangan selama delapan tahun belakangan ini terkesan antara ada dan tiada.
"Kondisi ini tampaknya disebabkan kurang seriusnya kepala daerah dalam mengurus soal pangan. Coba cek apakah pernah Dewan Ketahanan Pangan melakukan rapat ? Yang sering pertemuan adalah Pokja-nya, padahal Dewan Ketahanan Pangan itu bukan Pokja.
Disebutkan, selama ini yang aktif di Dewan Ketahanan Pangan adalah anggota kelompok kerja nya. Bukan anggota Dewan Ketahanan Pangannnya, begitu pula di daerah.
Sebelumnya, Wakil Direktur Kesehatan USAID Indonesia David Stanton kepada DesekJabar mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), telah bermitra selama lebih dari 14 tahun untuk memajukan kemandirian Indonesia dalam pengendalian dan pencegahan penyakit, yang berkontribusi pada ketahanan pangan.
Disebutkan, bahwa Indonesia harus dapat meningkatkan ketahanan terhadap wabah penyakit dan krisis ketahanan pangan. "Tujuannya, untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi generasi mendatang. ”