Dewan Ketahanan Pangan Harus Segera Ada Gantinya

- 29 November 2020, 17:16 WIB
Produksi aneka jenis pangan di Sumedang
Produksi aneka jenis pangan di Sumedang /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat yang juga anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan Pusat, Entang Sastraatmadja, harus ada lembaga pengganti Dewan Ketahanan Pangan.

Menurut Entang, langkah pembubaran boleh jadi harus dilakukan, namun perlu dipikirkan apa penggantinya. Lembaga boleh bubar, tetapi ruhnya pasti hrs dilestarikan.

Ia mengatakan, percaya Presiden sudah punya jawaban untuk mengatasi soal pangan itu sendiri. 

"Namun jika tak ada lembaga penggantinya, ini bisa beresiko. Soal pangan adalah mati hidupnya suatu bangsa. Jadu kita tidak boleh main-main dengan urusan pangan," ujar Entang Sastraatmadja, kepada DeskJabar, Minggu, 29 Noveber 2020.

Ia menilai dapat dipahami keputusan Presiden RI, Joko Widodo membubarkan Dewan Ketahanan Pangan. Sebab, Dewan Ketahanan Pangan selama delapan tahun belakangan ini terkesan antara ada dan tiada.

"Kondisi ini tampaknya disebabkan kurang seriusnya kepala daerah dalam mengurus soal pangan. Coba cek apakah pernah Dewan Ketahanan Pangan melakukan rapat ? Yang sering pertemuan adalah Pokja-nya, padahal Dewan Ketahanan Pangan itu bukan Pokja.

Disebutkan, selama ini yang aktif di Dewan Ketahanan Pangan adalah anggota kelompok kerja nya. Bukan anggota Dewan Ketahanan Pangannnya, begitu pula di daerah.

Sebelumnya,  Wakil Direktur Kesehatan USAID Indonesia David Stanton kepada DesekJabar mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), telah bermitra selama lebih dari 14 tahun untuk memajukan kemandirian Indonesia dalam pengendalian dan pencegahan penyakit, yang berkontribusi pada ketahanan pangan.

Disebutkan, bahwa Indonesia harus dapat meningkatkan ketahanan terhadap wabah penyakit dan krisis ketahanan pangan. "Tujuannya, untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi generasi mendatang. ”

Diperlukan investasi dalam sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh. Hal Ini mensyaratkan peluang baru yang ditawarkan melalui digitalisasi dan e-commerce, dan juga praktik pertanian yang melestarikan sumber daya alam bumi, kesehatan kita, dan iklim. ***
 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x