DESKJABAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk memiliki kemampuan membaca tantangan agroklimat, dalam upaya mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Saya ingin kedepannya kemampuan PPL diatas rata-rata. Ini penting agar kita semua bisa menjangkau tantangan baru termasuk tantangan agroklimat yang ada. Karena itu kuasai teknologi," kata Syahrul Yasin Limpo, pada kegiatan Lokakarya Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Selasa, 24 November 2020.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Limpo, melalui keterangan tertulis dikirimkan kepada DeskJabar, Perhiptani bisa menjadi lokomotif pasukan khususnya pertanian Indonesia dalam mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan yang berkonsep maju, mandiri dan modern.
Karena itu, kata Mentan, pihaknya telah menyiapkan kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang terhubung langsung dengan pusat data Agriculture War Room (AWR).
"Kostratani menjadi sangat penting, karena disitu kita bisa memutus hubungan yang bisa merusak jalur pertanian dan juga bisa memutus rantai pasok yang merugikan para petani," katanya.
Mentan menegaskan, sejauh ini sektor pertanian merupakan sektor penting yang mampu menopang perbaikan ekonomi nasional akibat krisis pandemi Covid berkepanjangan.
Mengenai hal ini, Mentan menyampaikan bahwa pertumbuhan pertanian di kuartal III mencapai 2,15 persen. Bahkan pada kuartal I dan II sektor pertanian cenderung menunjukan hasil positif.