Pasar Kreatif Bandung Raup Omzet Rp1,56 Miliar, Melibatkan 212 Perajin

23 Oktober 2020, 11:16 WIB
Ilustrasi produk kerajinan. /ANTARA /Antara/

 

DESKJABAR - Pasar Kreatif Bandung berhasil meraup omzet Rp 1,56 miliar, Sejak dibuka 3 September lalu.

Jumlah itu masih bisa bertambah karena pasar ini baru berakhir pada 28 Oktober 2020 mendatang.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, perolehan omzet berasal dari 212 perajin yang berpartisipasi.

Baca Juga: Dana PEN di Bank BJB Sudah Disalurkan, Terserap oleh 10.552 Debitur

Jumlah itu cukup baik mengingat acara dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19, saat ekonomi tengah melesu.

"Itu catatan hingga Minggu 18 Oktober 2020 lalu. Cukup baik ya. Karena ini kita ada di tengah pandemi," kata Elly dalam Bandung Menjawab di Auditorium Balai Kota Bandung, Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Covid-19, Minyak Kayu Putih dan Minyak Eucalyptus Sedang Laris

"Kita juga terbilang berani karena menyelenggarakannya di tengah kelesuan ekonomi akibat pandemi," tambahnya, seperti dikutip DeskJabar dari RRI. 

Elly mengklaim banyak menerima apresiasi positif dari para pedagang. Sebab, 65 persen pedagang mendapatkan omzet Rp1-10 juta. 

Tak cuma itu, ada pula yang mendapat omzet lebih dari Rp100 juta. Pendapatan omzet tertinggi didapat dari sektor fesyen.

Baca Juga: Pemikiran Terselubung Dibalik Penemuan Vaksin Covid 19

"Mereka tidak dipungut biaya apapun. Mereka tampil di mal-mal yang ternama. Juga produknya ada terjual. Maka mereka sangat mengapresiasi," tambah Elly.

"Kelihatannya ini hanya Kota Bandung saja, belum ada yang lain. Makanya ini satu keberanian karena kita ingin geliat ekonomi di Kota Bandung tetap hadir,” sambungnya. 

Baca Juga: Antisipasi Libur Panjang, Sejumlah Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan di Sekitaran Bandung

Pasar Kreatif Bandung diselenggarakan di 9 pusat perbelanjaan ternama, yakni Paris van Java, Bandung Electronic Center, Trans Studio Mall, 23 Paskal, Istana Plaza, Bandung Indah Plaza, Kings Shopping Center, Festival Citylink, dan Cihampelas Walk. 

Di setiap mal, para perajin membuka stand selama 10 hari. Pemilihan pusat perbelanjaan sebagai tempat pameran karena dinilai paling aman dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Acara ini juga didukung oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler