DESKJABAR – Kalangan petani tembakau di Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat, yang memproduksi jenis krosok menghasilkan kualitas bagus pada Mei 2024. Kondisi cuaca saat ini yang lebih panas, berpengaruh mendukung untuk membuat tembakau krosok.
Musim panen tembakau di Jawa Barat kini sedang berlangsung, diperkirakan berlangsung sampai Agustus 2024. Sentra-sentra produksi tembakau di Jawa Barat adalah Sumedang, Garut, Kabupaten Bandung, Majalengka, Pangandaran, dan Kabupaten Bandung Barat.
Yang disebut tembakau krosok adalah daun tembakau yang dikeringkan secara utuh tanpa dirajang. Di dunia, krosok populer disebut leaf type. Sedangkan di Jawa Barat, secara umum tembakau umumnya bentuk rajangan, dimana dalam bentuk krosok merupakan usaha jenis lain.
Baca Juga: TAHUN 2025 akan Dibangun Sentra Tembakau Jawa Barat di Garut, Ini Alasan Pemprov Jabar Memilih Garut
Gambaran bisnis
Di Kabupaten Bandung Barat, usaha perkebunan rakyat tembakau yang panen dan penjemuran dalam bentuk krosok dilakukan di Kecamatan Cililin. Kabarnya, usaha tembakau krosok merupakan jenis usaha baru di Kabupaten Bandung Barat, khususnya di Cililin.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bandung Barat, Agus Rianto, Rabu, 22 Mei 2024 menyebutkan, sejauh ini harga jual belum diketahui, tetapi ketika memasukan sample memperoleh harga Rp 37.000/kg. “Iya, baru tahun ini kami memulai usaha tembakau krosok,” katanya.
Ada gambaran diberikan oleh M Sopian Ansori petugas POPT Ahli Muda yang juga ketua tim penanganan dampak perubahan iklim Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang dikonfirmasi ketika survei lokasi kegiatan konservasi lahan pada lahan tembakau di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB.
Disebutkan, secara kualitas, tembakau jemuran krosok di Jawa Barat bagus tahun ini, sebagai pengaruh cuaca lebih panas sehingga lebih cocok untuk penjemuran. Tembakau krosok dihasilkan pada seluruh sentra produksi tembakau di Jawa Barat, terbanyak di Garut.
Berbagai tembakau krosok asal Jawa Barat, laris dibeli pabrik rokok asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Berhasilnya produksi tembakau krosok di Kabupaten Bandung Barat, menjadikan sentra baru pasokan tembakau jenis itu asal Jawa Barat.
Khusus untuk di Bandung Barat, panen dan produksi tembakan krosok pada Mei 2024 baru diperoleh 280 kg. Namun sampai Agustus 2024 mendatang diperkirakan mencapai 1,5 ton.
Tetapi, menurut M Sopian Ansori, khusus di Kabupaten Bandung Barat, ada hal perlu diperhatikan dalam kawasan sekitaran lahan budidaya tembakau. Banyak lahan di sekitarnya memiliki kemiringan diatas 40 derajat, sehingga rawan terjadi longsor.
“Sehingga perlu dilakukan upaya konservasi lahan dengan tujuan memperbaiki tanah, mencegah dan mengurangi erosi serta banjir di hilir penyebab sedimentasi di daerah aliran sungai,” ujar M Sopian Ansori. ***