TOL Getaci Membuka Keran Ekspor, Inilah Komoditas Kreatif Produk Garut dan Tasikmalaya yang Sudah Mendunia

10 Maret 2023, 08:20 WIB
Payung geulis salah satu produk ekraf Tasikmalaya yang sudah mendunia. Kberadaan Tol Getaci diyakini akan mmperbesar keran ekspor /kemenparekrf.go.id/

DESKJABAR – Potensi Jawa Barat selatan, termasuk di dalamnya wilayah Priangan, sangatlah besar. Sayangnya potensi itu belum tergarap optimal karena terkendala konektivitas. Banyak produk kreatif Tasikmalaya dan Garut yang sudah mendunia, namun volumenya masih kecil. Keberadaan Tol Getaci diyakini akan memperbesar pasar ekspor dari wilayah ini.

Secara umum, menurut pengamat ekonomi asal Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, potensi ekonomi Jabar selatan sangat besar, terutama di sektor terkait pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta pariwisata.

Baca Juga: TOL Getaci Belum Dibangun, Exit Tol Gedebage akan Difungsikan Sebelum Lebaran. Sayangnya Masih Satu Arah

Menurutnya, banyak destinasi wisata pesisir maupun wisata alam pegunungan di wilayah Jabar Selatan yang membentang dari Kabupaten Garut hingga Kabupaten Pangandaran. Namun sayangnya potensi yang besar tersebut belum optimal dikelola sedemikian rupa, terutama karena faktor keterbatasan infrastruktur jalan serta transportasi.

Sementara itu Kementerian Pariwisata dan  Ekonomi Kreatif juga mencatat beberapa produk ekonomi kreatif dari wilayah Tasikmalaya dan Garut yang pasarnya sudah mendunia.

Keberadaan Tol Getaci tentu akan membuka hambatan konektivitas dalam hal infrastruktur dan transportasi. Waktu tempuh pengiriman barang ekspor dari wilayah Tasikmalaya dan Garut akan semakin cepat.

Sementara waktu tempuh wisatawan mancanegara yang akan ke destinasi wisata Pangandaran akan semakin singkat. Jika sebelumnya dri Bandung ke Pangandaran ditempuh 7 hingga 9 jam, maka keberadaan Tol Getaci akan sangat mempetsingkat waktu tempuh. Jarak Bandung-Pangandaran diperkirakan bisa ditempuh 2 sampai 3 jam saja.

Potensi Jabar Selatan

Pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi mengemukakan bahwa potensi ekonomi yang sangat besar di wilayah Jabar selatan sayangnya belum tergarap optimal.

“Potensi ekonomi Jabar Selatan saya perhatikan sangat besar, terutama di sektor terkait pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan serta pariwisata. Banyak destinasi wisata pesisir maupun wisata alam pegunungan di wilayah Jabar Selatan yang membentang dari Kabupaten Garut hingga Kabupaten Pangandaran,” ujarnya kepada DeskJabar.com, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Menjelang Kemarau 2023 di Majalengka, Pohon Beringin Ini Harapan Sumber Air Warga

“Namun sayangnya potensi yang besar tersebut belum optimal dikelola sedemikian rupa, terutama karena faktor keterbatasan infrastruktur jalan serta transportasi,” tambah Acuviarta Kartabi.

Demikian pula potensi industri , terutama industri kecil berbasis industri rumah tangga baik mikro maupun ultra mikro, potensinya cukup besar.

Sayangnya potensi besar tersebut belum banyak dilirik investor dari luar sehingga hanya mengandalkan pada pengembangan investasi lokal dengan skala yang masih sangat rendah.

Menurutnya, saat ini kontribusi Kabupaten Garut dilihat dari distribusi PDRB Jawa Barat hanya sebesar 2,7 persen, begitu juga kontribusi Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran masih relatif sangat kecil masing-masing hanya sebesar 1,7 persen, 1 persen, 1,5 persen, 0,2 persen dan 0,4 persen.

“Jadi kalau kita total kira-kira kontribusi ekonomi dari Kabupaten Garut hingga Kabupaten Pangandaran sebagai kawasan Jabar Selatan baru sebesar 7,5 persen,” paparnya.

Menurutnya, dengan wilayah yang luas dari 6 Kabupaten/Kota di Jabar Selatan kontribusinya hanya 7,5 persen atau kalah dengan 1 Kabupaten Karawang yang kontribusinya mencapai 10,8 persen.

Ilustrasi. Keberadaan Jalan Tol Getaci akan memunculkan lompatan besar ekonomi Jabar selatan
Dampak Positif Tol Getaci

Acuviarta mengatakan bahwa secara historis potensi ekonomi Jabar selatan sudah sejak lama terlihat. Gugusan pesisir pantai Selatan sangatlah indah, tapi untuk menjangkaunya tidak cepat, ini menjadi salah satu kendala pengembangan pariwisata di Jabar Selatan.

Belum lagi bicara industri, kita mengenal banyak hasil industri makanan, industri kerajinan kriya, industri kerajinan kulit, kerajinan tekstil dan sebagainya ada di wilayah Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.

Sekarang tinggal bagaimana kita memfokuskan pada pengembangan inftrastruktur jalan dan moda transportasi sehingga jarak tempuh dan mobilitas masyarakat dari Bandung Raya dan bahkan luar Jabar bisa lebih cepat ke kawasan-kawasan di Jabar Selatan.

Daya tarik ekonomi Jabar Selatan bukan hanya pertanian dan pariwisata, tetapi juga pengembangan industri, tapi sekali lagi untuk pengembangan industri membutuhkan dukungan infrastruktur dan transportasi yang baik dan cepat. Lihat saja dengan kondisi saat ini, di kawasan sekitar Leles Kadungora sudah ada beberapa pabrik begitu juga ke arah Malangbong Tasik juga sudah mulai muncul industri-industri skala besar.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023,  Ini Cara  Puasa di Negara yang Waktu Siang Malamnya Tak Normal, Kata Para Ulama  

Melihat potensi-potensi tersebut, Acuviarta menilai bahwa rencana pembangunan Tol Getaci akan menghasilkan lompatan ekonomi yang luar biasa.

“Jadi kalau ingin pertumbuhan ekonomi Jabar melesat dari kondisi naturalnya, saya kira pilihan pengembangan ekonomi Jabar Selatan adalah pilihan yang logis. Investasi pengembangan infrastruktur Jabar Selatan memang tidak murah, tapi akan sepadan dengan penggalian potensinya,” tutur Acuviarta.

Produk Kreatif yang Mendunia

Cukup banyak produk kreatif, khususnya dai wilayah Tasikmalaya dan Garut, yang sudah menjangkau pasar ekspor. Keberadaan Tol Getaci diyakini akan semakin meningkatkan volume dan jenis komoditas yang bisa menjangkau pasar luar negeri.

Adapun produk kreatif yang sudah mendunia adalah

Tasikmalaya

Mengutip dari laman Kemenparekraf, ada 6 produk kreatif dari Tasikmalaya yang sudah masuk ke pasar ekspor yakni :

1.Payung geulis

Produk kriya unggulan dari Tasikmalaya yang pertama adalah payung geulis. Payung yang sudah diproduksi sebelum Indonesia merdeka ini menjadi salah satu ikon Kota Tasikmalaya yang cukup populer di kalangan wisatawan.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Supersemar 2023: Desain Keren, Gratis dan Mudah Diunggah ke Media Sosial

2.Bordir

Berbeda dengan bordir umumnya, bordir khas Tasikmalaya memiliki warna dan corak yang unik serta berkualitas terbaik. Bahkan, produk bordir khas Tasikmalaya berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara dan memiliki pasar hingga ke luar negeri.

3.Anyaman mendong

Adalah kerajinan tangan yang terbuat dari tanaman mendong. Banyak pilihan kerajinan tangan anyaman mendong yang bisa dipilih, di antaranya tas anyam, keranjang, pot tanaman, tempat tisu, hingga sandal.

Karena menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, tidak heran jika anyaman mendong menjadi salah satu produk kriya khas Tasikmalaya yang bernilai jual tinggi, dan pasarnya sudah menjangkau hingga Amerika dan berbagai negara lainnya.

4.Batik

Ciri khas Batik Tasik ada pada warna kain batik yang cerah, serta motif yang kental dengan suasana alam. Keunikan tersebutlah yang membawa Batik Tasik berhasil menembus pasar internasional, mulai dari benua Asia, Eropa, hingga Amerika.

5.Anyaman bambu

Tidak main-main, anyaman bambu khas Tasikmalaya berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara di Eropa dan Amerika.

6.Kelom geulis

Daya tarik kelom geulis ada pada motif yang diukir dan diberi warna yang sangat indah. Kelom geulis juga telah berhasil merambah pasar internasional. Beberapa negara ekspor tujuan kelom geulis di antaranya Jepang, Kanada, Italia, dan berbagai negara di Eropa lainnya.

Garut

1.Produk kulit

Sementara itu produk ekraf asal Garut yang sudah mendunia sejak lama adalah produk kulit dari sentra Sukaregang. Bahkan produk kulit asal garut disebut-sebut sebagai yang terbaik ketiga di dunia.

Baca Juga: Prie Presley Akan Puaskan Para Penyuka Elvis Presley di Konser King Queen Rock N’ Roll Party

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bahan baku kulit sangat berkualitas bahkan hingga high end produknya pun tak kalah bagus.

Bahkan pada September 2022, Kerajinan kulit khas Garut, mendapat kesempatan untuk mengikuti pameran industri mode dan desain produk berbahan serupa di Milan, Italia.

Produk kerajinan kulit asal Garut, kini merambah pasar luar negeri. Terutama permintaan dari Amerika Serikat, Australia, Kenya dan Hongkong. Dari segi kualitas dan desain produk dari Garut ini tak kalah menarik dengan merk- merk terkenal.

2.Sale pisang

Sejak tahun lalu produk khas Garut yakni sale pisang juga mulai merambah ke pasar internasional, yang ditandai dengan ekspor perdana pada September 2022, pengiriman produk makanan berbahan pisang tersebut ke pasar Malaysia.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler