DESKJABAR – Komoditas kopi jenis liberika asal Jawa Barat diam-diam kini banyak dicari dan disukai, bahkan asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) dapat penghargaan juara IV di Jerman.
Pengusahaan kopi liberika di Jawa Barat sebenarnya tak banyak, karena umumnya masih peninggalan tanaman-tanaman tua regenerasi zaman kolonial Belanda dan tahun 1950-an.
Namun kini kopi liberika asal Jawa Barat kembali dikenal di kalangan penikmat kopi, karena memiliki cita rasa khas.
Penikmat kopi liberika generasi kekinian bermunculan pada sejumlah kafe, termasuk di Bandung dan sekitarnya.
Sementara kopi liberika asal Mukapayung Kabupaten Bandung Barat dikabarkan memperoleh penghargaan juara IV di Jerman pada sebuah kontes tahun 2022 baru-baru ini. Kopi liberika asal Mukapayung dibawa oleh sejumlah anak muda, ditampilkan pada kontes kopi di Jerman itu.
Fungsional petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori, Minggu, 7 Agustus 2022 menunjukan, di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terdapat ratusan pohon kopi liberika tua yang diusahakan petani pada kawasan hutan Perhutani.
Baca Juga: Perkebunan, Panen Tembakau Jawa Barat Diyakini Tetap Bagus di Sumedang, Majalengka, dan Pangandaran
Populasi pohon kopi liberika di Jawa Barat, bukan hanya di Cililin KBB, sebenarnya lebih banyak di Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang pada lahan milik masyarakat.
Informasi diperoleh dari petani setempat, sebenarnya mereka tidak menanam kopi liberika.
“Ketika dapat konsesi pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) di Perhutani tahun 2008, petani kaget mendapatkan lahan hutan sudah terdapat pohon kopi liberika,” kata Sopian Ansori.
Disebutkan, sejauh ini harga jual kopi liberika asal Cililin, KBB, sempat dihargai pembeli Rp 80.000/kg untuk greenbean pada Januari 2022.
Populasi pohon kopi arabika PHBM di Perhutani itu, terdapat pada lahan yang digarap Atang dari Kelompok Tani Lumbung Raharja Desa Mukapayung Kecamatan Cililin KBB.
Ditunjukan Sopian Ansori, bahwa kopi liberika Jawa Barat itu memperoleh prestasi juara IV pada sebuah perlombaan di Jerman tahun 2021.
Baca Juga: Liburan di Cianjur, Keindahan Tersembunyi Perkebunan Teh Gedeh dan Misteri Gunung Gede
Secara umum, menurut Sopian Ansori, walau produksinya masih sedikit, namun banyak permintaan pasar kopi liberika asal Jawa Barat.
Pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat terus melakukan pembinaan kepada berbagai pekebun kopi liberika di daerahnya, terutama merawat tanamannya agar kondisi fisik dan produktivitasnya bagus.
Baca Juga: Perkebunan, Peluang dibalik Krisis Ekonomi Sri Lanka, Bisnis Teh Indonesia Bisa Mengisi Pasar
Menurut Sopian Ansori, sebenarnya kopi jenis liberika memiliki manfaat lain yang sangat bagus, yaitu jika digunakan untuk pemulihan hulu daerah aliran sungai (DAS) Citarum.
Sebab, pohon-pohon kopi jenis liberika akan menunjang pada posisi kemiringan lahan lebih dari 30 derajat. Dengan sosoknya yang kuat dan cukup besar, populasi kopi liberika dapat menahan erosi sekaligus potensi sumber air yang sangat bagus. ***