DESKJABAR - Regulator telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor menyatakan, Twitter memenuhi permintaan Rusia untuk menghapus konten yang dilarang pemerintah negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, Senin, 3 Mei 2021, Roskomnadzor meminta Twitter menghapus konten yang mengandung pornografi anak, penyalahgunaan obat-obatan atau ajakan bunuh diri kepada anak-anak.
Twitter menghapus 60 persen konten yang dilarang tersebut, sejak Rusia memperlambat kecepatan platform tersebut pada Maret lalu agar memenuhi permintaan tersebut.
Baca Juga: Inilah Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Buah-buahan Kering Selama Puasa Ramadhan
Meski pun begitu, lebih dari 1.000 konten ilegal masih bisa diakses di platform tersebut, jumlahnya turun dari tahun lalu yang lebih dari 3.000 konten.
Rusia memperpanjang perlambatan kecepatan platform Twitter hingga 15 Mei.
Roskomnadzor menemukan lebih dari 900 konten terlarang terbaru sejak perlambatan 10 Maret lalu.
Baca Juga: Inilah Buah-buahan Terbaik yang Wajib Dikonsumsi Ketika Berbuka Puasa, Salahsatunya Semangka
Menurut mereka, Twitter menghapus konten ilegal yang baru terdeteksi dalam 81 jam setelah permintaan, lebih lambat dari tenggat waktu di undang-undang yakni 24 jam.
Twitter membantah mengizinkan platform tersebut digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal dan memiliki nol toleransi untuk eksploitasi seksual anak serta melarang promosi bunuh diri atau menyakiti diri.