INILAH Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki, Dokter Bedah Plastik Yang Mengoperasi Ganti Kelamin DORCE GAMALAMA

- 16 Februari 2022, 12:04 WIB
Inilah Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki,  dokter bedah plastik yang mengubah kelamin Dorce Gamalama.
Inilah Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki, dokter bedah plastik yang mengubah kelamin Dorce Gamalama. /tangkapan layar youtube dan IG Dorce /

DESKJABAR – Berita duka datang dari Dorce Gamalama, atau yang memiliki nama asli Dedi Yuliardi Ashadi. Aktris dan pelawak legenda Indonesia ini tutup usia hari ini, Rabu, 16 Februari 2022.

Dorce lahir pada tanggal 21 Juli 1963 di Solok Sumatera Barat sebagai seorang laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu, ia merasa terjebak dalam tubuh laki-lakinya.

Keinginan Dorce untuk berubah dari laki-laki menjadi perempuan dimulai sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat dia memulai karir menyanyi di atas panggung dan memakai nama panggung Myrna.

Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Tata Cara Pengurusan Jenazah Transgender

Akhirnya, pada tahun 1983 ia mengubah jenis kelaminnya menjadi seorang perempuan berkat tangan dingin seorang dokter spesialis bedah plastik dari Surabaya, Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki.

“Ini dokter luar biasa sekali. Dia membuat orang yang tadinya tidak percaya diri menjadi lebih percaya diri. Awalnya hanya konsultasi aja, enggak berpikir bahwa bisa sepenuhnya berganti kelamin. Karena saya tahu Tuhan itu menciptakan laki-laki dan perempuan,” ungkap Dorce mengutip dari Youtube RCTI Entertainment, acara Angin Malam episode 42, 17 Maret 2020.

Namun Dorce mengatakan tidak semudah itu untuk operasi mengubah kelamin oleh Dr. Djohansjah. Banyak hal yang harus di tes dan diuji sebelumnya.

Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Berikut Asal-usul Nama Belakang Dorce, Ada Campur Tangan Sultan

Dr Djohansjah di acara Angin Malam RCTI tersebut juga mengatakan tidak bisa langsung begitu saja melakukan operasi. Tapi harus ada tim yang membahas perubahan kelamin tersebut dari berbagai sisi.

“Ada ahli bedah plastik, saya. Ada ahli jiwa 2 macam yaitu psikiatri, dokter penyakit jiwa, dan psikolog. Ada juga dokter kandungan, dokter penyakit dalam, ada dokter penyakit genetika, itu semuanya diperiksa, untuk meyakinkan bahwa benar-benar si calon ini nih betul-betul dan bukan dibuat-buat,” kata Dr.Djohansjah.

Profil Dr. Djohansjah
Dokter spesialis bedah plastik yang mengoperasi ganti kelamin Dorce ini merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Kedokteran Bedah Plastik di Universitas Airlangga, Surabaya.

Mengutip dari Youtube IDI Surabaya “Pitutur Begawan Ksatria Airlangga - Prof.Dr. Djohansjah Marzoeki, dr., SpBP-RE(K)”, 29 November 2020, Dr. Djohansjah lahir di Surabaya namun saat kecil pernah pindah ke Sumatera karena ibunya memang orang Bengkulu.

“Jadi pada waktu itu, SD saya selesaikan di Lubuklinggau, yaitu sebuah kota kabupaten di Sumatera Selatan. Tapi pada waktu itu, SMP negeri tidak ada di sana. Jadi yang lulus dari sekolah harus pindah ke Curup, kira-kira 56 Km dari Lubuklinggau , itu di daerah Bengkulu,” katanya.

Dr. Djohansjah menamatkan SMP di daerah Curup. Saat itu dia malah ingin menjadi guru, karena mau masuk ke Sekolah Guru B.

Baca Juga: Masyarakat Mengenang Kebaikan Dorce Gamalama Semasa Hidup dan tak Mau Menghakimi, Ini Biodata Lengkapnya

“Tapi oleh kepala sekolahnya enggak boleh. Masih kecil begini kok mau jadi guru? Saya nurut, akhirnya saya masuk SMP. Setelah itu, inginnya mau masuk STM. Karena ayah saya sudah meninggal waktu umur 10 tahun. Jadi ekonomi keluarga agak mawut. Waktu kecil itu susah. Jadi ingin cepat-cepat kerja,” ujar Dr. Djohansjah.

Dr. Djohansjah melamar masuk STM (Sekolah Tekhnik Menengah) ke Bandung, Jakarta dan Surabaya. Ke Surabaya karena ada kakaknya di sana.

Ia diterima di STM Bandung-Jakarta, tapi nunggu kabar dari STM Surabaya. Karena tidak ada kabar saja, kakak Dr. Djohansjah menyarankan untuk masuk SMA.

“Akhirnya saya pun masuk SMA, di SMA 1 Wijayakusuma. Dia bilang, ini sekolahnya Bung Karno dulu. Saya tamat SMA tahun 1959, kemudian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Selesai tahun 1965, kemudian masuk ambil spesialis bedah,” kata Dr. Djohansjah lagi.

Setelah selesai, ia ditawarkan untuk mendalami bedah plastik di Groningen Belanda. Ia pun berangkat ke sana, dan menamatkan pendidikan spesialis bedah plastik di Belanda.

“Saya itu senangnya mikir. Jadi olahraga atau semacamnya itu enggak begitu suka saya. Karena itu juga saya enggak punya badan atletis. Tapi saya suka mikir. Dan ini mungkin membantu karir saya juga di bidang kedokteran, karena saya bergelut dengan ilmu,”ujar Dr. Djohansjah.

Terkait perannya di bedah plastik Indonesia, Dr. Djohansjah mengatakan dirinya beruntung berada pada saat bedah plastik masih sangat langka di negeri ini.

“Itu seperti misalnya Bung Karno, yang dia berada pada masa perjuangan memerdekakan Indonesia. Jadi dia bisa jadi tokoh kemerdekaan. Begitu juga dengan saya, berada pada masa dimana bedah plastik belum ada, belum berkembang, praktis belum ada. Jadi saya geluti betun-betul,” kata Dr. Djohansjah.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Youtube RCTI - ENTERTAINMENT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah