Greysia Polii, Perjalanan Karier Atlet Bulutangkis Ganda Putri Andalan Indonesia yang Penuh Lika-Liku

- 15 Oktober 2021, 13:38 WIB
Perjalanan karier bulutangkis Greysia Polii penuh lika-liku hingga akhirnya bertemu dengan Apriyani Rahayu.
Perjalanan karier bulutangkis Greysia Polii penuh lika-liku hingga akhirnya bertemu dengan Apriyani Rahayu. /Instagram/@greyspolii/

DESKJABAR - Greysia Polii merupakan atlet bulutangkis ganda putri andalan Indonesia, yang perjalanan kariernya penuh lika-liku, hingga akhirnya bertemu Apriyani Rahayu.

Greysia Polii menjadi perbincangan hangat para pecinta bulu tangkis Indonesia bahkan manca negara, setelah bersama Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii lahir di Jakarta 11 Agustus 1987, merupakan anak dari pasangan berdarah Minahasa Willy Polii dan Evie Pakasi. Merupakan anak ke-tiga dari lima bersaudara.

Baca Juga: Hasil Uber Cup 2021: Indonesia Gagal Melaju Ke Semi Final Piala Uber 2020, Harus Mengakui Keunggulan Thailand

Baca Juga: BARU RILIS Kode Redeem FF 15 Oktober 2021, Dapat Special Ops Loot Crate & Halloween Triple Loot Crate Gratis

Saat Greysia Polii masih kecil, ayahnya meninggal dunia. Setelah itu keluarga Greysia Polii memutuskan untuk pindah ke Manado.

Bakat bulu tangkisnya muncul ketika Greysia berusia enam tahun. Kegemarannya bermain bulutangkis bermula dari pengaruh sang kakak, Deyana Lomban yang tak lain atlet bulu tangkis juga.

Pada 1995, Greysia Polii pindah ke Jakarta, untuk mendapat pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik dalam menunjang kariernya.

Greysia Polii bergabung dalam klub bulu tangkis PB Jaya Raya Jakarta. Retno Koestijah sebagai pelatih dari PB Jaya Raya Jakarta mengetahui bahwa bakatnya Greysia Polii adalah bermain ganda.

Kemudian Retno Koestijah memindahkan Greysia Polii dari sektor tunggal ke spesialis ganda. Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik.

Pada 2003, Greysia Polii masuk Tim Nasional bulu tangkis yang bermain di ganda putri dan campuran. Greysia Polii dipasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil menjadi semifinalis di Malaysia Satellite.

Baca Juga: In The Soop BTS ver Season 2 Tayang Perdana Malam Ini, ARMY Sudah Siap?

Baca Juga: Kode Redeem FF Terkini Hari Ini 15 Oktober 2021, Ada AK Flaming Red, Diamond & Wicked Coconut Backpack Gratis

Greysia Polii bergabung pada tahun 2004 di Tim Nasional Junior dalam perhelatan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, dan mendapat medali perunggu. Selain itu, Greysia Polii juga bergabung di Tim Uber.

Setelah dipasangkan dengan Jo Novita, pada 2008, Greysia Polii dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari.

Bersama Nitya, Greysia Polii banyak mendulang prestasi. Tapi kemudian ia sempat dipasangkan dengan Anggia Shitta Awanda.

Pada 2013, Greysia Polii dipasangkan kembali dengan Nitya Krishinda Maheswari dan berhasil menjadi juara di turnamen pertama. Bahkan pasangan itu meraih medali emas di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.

Hingga akhirnya pada 2017 Greysia Polii dipasangkan dengan Apriyani Rahayu meski sebelumnya Greysia pernah menolak dipasangkan dengan Apriyani Rahayu dan berniat untuk gantung raket.

Hal itu lantaran pasangan sebelumnya, Nitya sudah gantung raket terlebh dahulu karena cedera yang berkepanjangan. Tak hanya itu, perbedaan usia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu terbilang cukup jauh dengan jarak 11 tahun dan Apriyani baru masuk.

Baca Juga: Perempat Final Piala Thomas 2020, Indonesia vs Malaysia Jadi Ajang Balas Dendam

Baca Juga: Kode Redeem FF Eksklusif 14 Oktober 2021 dari Garena, Ada Reward Gun Skin SCAR Blood Moon Gratis di Shopee

Niat Greysia Polii untuk gantung raket ditolak oleh pelatih ganda putri, Eng Hian. Keputusan Eng Hian menolak Greysia Polii untuk pensiun dinilai tepat.

Setelah Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dipasangkan, berbagai gelar juara berhasil mereka raih. Yang paling berkesan tatkala mereka mendapat medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x