Sedangkan medali perunggu diraih pebalap sepeda Thailand Phetdarin Somrat dengan catatan waktu 42 menit 28,358 detik dan kecepatan rata-rata 42,38 detik.
Ayustina mengaku sempat "nervous", tetapi segera bisa diatasinya dengan mengatur emosi dan berpikir tenang.
"'Nervous' sih, tapi ya udah sih, lebih nyikapin gimana lebih tenang. Karena di (nomor) ITT itu emosi harus bisa diatur. Jadi, atur emosi aja," Ujar Ayustina.
Sementara itu, dari Hanoi Sports Training and Competition Center, dilaporkan
Lifter senior Eko Yuli Irawan melanjutkan dominasinya dalam persaingan angkat besi Asia Tenggara dengan kembali meraih medali emas kelas 61kg putra.
Eko berhasil merebut medali emas setelah mencatatkan total angkatan 290kg, dengan rincian snatch 135kg dan clean and jerk 155kg.
Lifter yang sudah tampil dalam empat Olimpiade tersebut, membuka angkatan snatch seberat 130kg di kesempatan pertama.
Eko juga dengan mulus melakukan angkatan 135kg di percobaan kedua.
Hanya saja, pria berusia 32 tahun itu gagal menuntaskan angkatan seberat 138kg pada kesempatan terakhir.
Meski begitu, dia tetap unggul pada kategori snatch dengan catatan terbaik 135kg.