Pembalap MotoGP Pantas Peroleh Gaji Pokok Mengingat Bahayanya, Inilah Alasan Manajer Joan Mir, Paco Sanchez

- 15 Mei 2022, 20:48 WIB
Tangkapan layar tentang pembalap MotoGP pantas memperoleh gaji pokok karena mereka berada dalam posisi berbahaya.
Tangkapan layar tentang pembalap MotoGP pantas memperoleh gaji pokok karena mereka berada dalam posisi berbahaya. /Instagram @motogp/

DESKJABAR – Para pembalap motogp selama ini belum pernah menerima gaji dari perusahaan, mereka hanya menerima penghasilan pembayaran kontrak.

Para pembalap motogp layak menerima gaji selain pembayaran kontrak yang selama ini mereka peroleh.

Tapi Paco Sanchez tidak merinci siapa saja pembalap motogp yang berhak menerima gaji. Apakah sekelas Marquez atau Valentino Rossi?

Baca Juga: Hasil Akhir Sepak Bola Indonesia vs Myanmar 3-1, Lolos ke Semifinal, Inilah Calon Lawan Indonesia

Pada setiap even motogp para pembalap itu malahan menerima pembayaran yang menggiurkan dalam setahunnya.

Ataukah para pembalap motogp yang belum mempunyai nama untuk menerima gaji minimum tersebut?

Beberapa sumber mengatakan, justru pembalap Repsol Honda itu dikabarkan mendapat bayaran US$12 juta atau setara dengan Rp172,12 miliar per tahun (kurs US$ 1 = Rp 14.344).

Secara rata-rata, Marquez mendapat bayaran US$631 ribu atau mencapai Rp9,05 miliar per balapan. Kemudian di peringkat kedua adalah pembalap Valentino Rossi.

Para pembalap MotoGP itu ternyata memiliki gaji yang cukup fantastis. Seperti pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mendapat gaji tertinggi dibanding pembalap MotoGP lainnya pada musim lalu, menurut laporan Sports Payouts.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman motorsport.com, Manajer Joan Mir, Paco Sanchez mengatakan, para pembalap MotoGP 'layak' memiliki gaji pokok minimum, yang diterapkan ke dalam kontrak apa pun, karena mereka bermain dengan nyawanya di sirkuit balapan.

Baca Juga: Hasil MotoGP Prancis 2022 , Bastianini Membelakangi Quartararo sebagai Tuan Rumah

Pada Jumat di Grand Prix Prancis terungkap, para pembalap MotoGP menyampaikan keprihatinannya kepada CEO, Dorna Sports Carmelo Ezpeleta, selama pelaksanaan keselamatan tentang kontrak dinilai murah, yang diberlakukan oleh tim sekarang. Padahal setelah penandatangan kontrak itu para pembalap berada di zona berbahaya.

Keprihatinan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas pemecatan Romano Fenati dari kontraknya di Moto2 hanya enam balapan di musim 2022.

Dengan alasan atau dalih karena efek ekonomi dari pandemi COVID-19 dan sekarang kondisi perang di Ukraina, pabrikan MotoGP dan tim independen telah berusaha untuk mendapatkan nilai kontrak mahal untuk para pembalap.

Sanchez, yang mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan 2023 untuk pembalap Mir, menyusul keputusan mengejutkan Suzuki untuk keluar dari MotoGP pada akhir 2022.

Sanchez mengatakan, para pembalap pantas menandatangani kontrak yang memiliki gaji minimum tertulis di dalamnya karena 'mereka adalah bintang dunia ini'.

"Ini adalah bisnis besar," kata Sanchez. "Bagi saya, ini seperti tenis dan sepak bola dan olahraga besar lainnya, bagian dari bisnis ini harus menyentuh pula kepada orang-orang yang menjadi bintang bisnis ini," lanjutnya.

"Dan pembalap MotoGP adalah bintang dunia. Jadi, saya pikir mereka pantas. Saya tidak tahu apakah Dorna, pabrikan, seseorang perlu membayar gaji minimum," kilah Sanchez.

Baca Juga: KLASEMEN MOTOGP Setelah GP Prancis yang Dimenangkan Enea Bastianini, Ini Peringkat

Sanchez tidak menyebutkan pembayaran gaji mereka senilai dengan Marc Marquez, tetapi gaji pokok minimum karena mereka bermain dengan hidup mereka, katanya.

"Kadang-kadang kita lupa, tetapi mereka bermain-main dengan hidup mereka. Beberapa pembalap muda, jika Anda menawarkan mereka 100.000 euro, mereka menandatangani, atau nol dan mereka menandatangani," lanjutnya

Selain membahas memperkenalkan gaji pokok minimum untuk kontrak, pembalap juga mengangkat kekhawatiran tentang kurangnya perlindungan yang mereka miliki saat ini, seperti pada situasi Romano Fenati.

Bos Speed Up memutuskan kontrak Fenati karena dinilai performanya tak kunjung membaik.

Saat ini tidak ada asosiasi pembalap di MotoGP seperti di Formula 1 untuk para pembalap, juga tidak ada komite kontrak.

"Kami baru saja berbicara tentang memiliki gaji minimum, karena terutama pabrik tidak akan terpengaruh," kata Aleix Espargaro, ketika ditanya setelah kualifikasi ketiga di Le Mans.

"Jadi, Anda harus memiliki rasa hormat. Dan semua orang cukup marah dalam komisi keselamatan dengan apa yang terjadi di Moto2 dengan satu pengendara dipecat. Sepertinya kita tidak terlindungi," kata Sanchez.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 15 Mei 2022, Mana yang Lebih Sakit: M1887 Rapper Underworld atau M1887 Emerald Power

"Jika Anda menyelesaikan kontrak dengan tim Anda saat ini, Anda tidak dapat pergi ke yang lain jika Anda terikat kontrak," lanjutnya.

"Tetapi tim dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Tidak adil. Wajar jika tim memiliki asosiasi yang melindungi mereka, tetapi kami merasa tidak terlindungi. Jadi, itu tidak adil," kilah Sanchez.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Motor Sport


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x