Network
DESKJABAR - Di tengah spekulasi mundurnya Tokyo sebagai tuan rumah Olmpiade 2020 Tokyo karena wabah Covid-19, Kepala bagian keuangan Florida telah meminta Komite Olimpiade Internasional IOC untuk mempertimbangkan memindahkan Olimpiade 2020 ke negara bagian dari Amerika Serikat itu.
"Masih ada waktu untuk mengerahkan tim seleksi tempat ke Florida untuk bertemu dengan ofisial setempat dan di seluruh negara bagian terkait menggelar Olimpiade di Sunshine State," kata Jimmy Patronis lewat surat yang dikirim ke presiden IOC Thomas Bach, seperti dilansir Reuters, Rabu 27 Januari 2021.
"Saya akan menyambut kesempatan ini untuk mengajukan Florida dan membantu Anda untuk membuat kontak yang tepat agar ini bisa dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Southampton vs Arsenal, Pasukan Mikel Arteta Sukses Membalas Kekalahan
Sebelumnya panitia penyelenggara di Tokyo telah berjanji bakal menggelar Olimpiade 2020 yang dijadwalkan ulang, yang akan dibuka pada 23 Juli 2021 setelah tertunda setahun karena pandemi virus corona, namun Jimmy Patronis dari Florida menawarkan opsi alternatif.
Lewat surel kepada Reuters, IOC mengatakan mereka belum menerima surat dari Patronis dan mengacu kepada pernyataan yang dikeluarkan Jumat pekan lalu bahwa mereka berkomitmen untuk menggelar Olimpiade tetap di Tokyo tahun ini.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Dilematis, Cetak Gol Kemudian Dapat Kartu Merah dan AC Milan Tersingkir
Melihat perencanaan dan persiapan yang dibutuhkan untuk menghelat Olimpiade, sangat mustahil merelokasi pesta olahraga dunia itu dalam enam bulan dari jadwal upacara pembukaan.
Di dalam suratnya, Patronis mengangkat apa yang dia sebut kekuatan dari negara bagian itu dalam melakukan vaksinasi serta capaian Florida dalam menjadi tuan rumah sejumlah ajang olahraga, termasuk keseluruhan playoff NBA tahun lalu, selama pandemi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung dan Sekitarnya, Kamis 21 Januari, Bakal Diwarnai Hujan di Siang Hari
Sementara itu angka kematian karena virus corona di Florida mencapai 25.000. Sedangkan angka kematian komulatif karena virus tersebut di Jepang mencapai 5.000 selama akhir pekan kemarin.
"Tindakan pencegahan apapun yang diperlukan, mari kita cari tahu dan laksanakan ini," tulis Patronis.***
