Ini Dia Perbedaan Antara Atlet Bulu Tangkis Indonesia dengan Jepang

- 6 Januari 2021, 07:24 WIB
Kabid Binpres PP PBSI  Rionny Mainaky membeberkan perbedaan atlet bulu tangkis Indonesia dengan Jepang.
Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky membeberkan perbedaan atlet bulu tangkis Indonesia dengan Jepang. /badmintonindonesia.org

DESKJABAR -  Selama 23 tahun melatih bulu tangkis di Negeri Sakura Jepang, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Rionny Mainaky, membeberkan perbedaan antara atlet bulu tangkis Jepang dan Indonesia, baik saat berlatih maupun bertanding.

Menurut Rionny Mainaky, salah satu karakter para pemain Jepang adalah kedisiplinan. Tak heran jika mereka bisa menjadi lawan yang sulit, bahkan cukup dominan dan ditakuti di berbagai kejuaraan bulu tangkis.

“Memang mereka lebih disiplin. Lalu semangat pantang menyerah karena mereka sudah terbiasa dilatih sejak kecil dari sekolah,” ungkap Rionny Mainaky.

Baca Juga: Rionny Mainaky Menilai Tiga Turnamen di Thailand Sangat Penting. Ini Alasannya

Selain faktor kedisiplinan, pebulutangkis Jepang juga menurutnya tidak mudah panik saat bertanding. Berbeda dengan Jepang, pemain-pemain Indonesia, kata dia, kerap terburu-buru dan masih perlu dilatih mental dan kesabarannya.

Berkat kedisiplinan dan kerja keras, Jepang telah menunjukkan kekuatannya dalam ajang bulu tangkis dunia, bahkan menyamai posisi China yang menjadi tim yang ditakuti.

Dari lima sektor, terdapat setidaknya satu wakil Jepang yang menempati ranking lima besar dunia. Ada Kento Momota yang duduk di posisi pertama sektor tunggal putra. Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara yang masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat tunggal putri.

Baca Juga: Ronald Koeman Ingin Merekrut Pemain Baru, dan Melepas Pemain Lama

Kemudian pasangan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara yang kerap menjegal langkah wakil ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di berbagai turnamen.

Piala Thomas 2014 bisa dibilang menjadi salah satu titik balik tim Jepang, sebab untuk pertama kalinya mereka berhasil merebut trofi lambang supremasi kejuaraan bulu tangkis beregu putra paling bergengsi itu dari tangan China, yang menang dalam lima edisi beruntun sebelumnya.

Baca Juga: Tottenham Hotspur Menanti Hasil Laga Derby Manchester, Sebagai Lawan di Final Piala Liga Inggris

Mereka juga berhasil membuktikan kekuatan mereka pada ajang Kejuaraan Dunia 2018 dan 2019. Kento Momota dan pasangan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara menjadi wakil Jepang yang berhasil meraih gelar juara dunia pada dua edisi tersebut.

Puncak prestasi

Tak hanya itu, Jepang semakin berada di puncak prestasinya saat berhasil merebut medali emas di ajang tertinggi Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lewat Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Baca Juga: Jelang Semifinal Piala Liga Inggris, Pep Guardiola Pusing Enam Pemainnya Terpapar Virus Covid-19

Melihat prestasi yang ditorehkan Jepang, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna lantas menunjuk Rionny Mainaky sebagai Kabid Binpres, menggantikan posisi yang sebelumnya diisi Susy Susanti. Pengalamannya melatih hingga membangun bulu tangkis Jepang diharapkan dapat dipraktikkan kepada tim Indonesia demi mengembalikan kejayaan prestasi Merah Putih di ajang bulu tangkis dunia.

Dengan jabatan barunya itu, Rionny Mainaky mengaku tanggung jawab yang diembannya itu tidak mudah. Namun ia akan bekerja semaksimal mungkin demi menghasilkan prestasi terbaik.

“Tapi saya harapkan kerja keras ini juga muncul dari kemauan atlet sendiri. Mereka harus menyadari bahwa hanya dengan latihan keras akan menghasilkan prestasi terbaik. Kalau tidak mau berlatih keras, saya kira percuma karena hanya membuang waktu dan harapan orang,” kata Rionny Mainaky.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x