Dibalik Tragedi Kanjuruhan, Malang, Ada Kesengajaan dan Politik Jahat ? Menurut Ahli Metafisika

7 Oktober 2022, 18:37 WIB
Cecep, ahli metafisika asal Baturaja, Sumatera Selatan, menerawang dibalik tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. /kolase YouTube (Sebelum Pukul Tiga) dan Instagram/ aremafcofficial

DESKJABAR – Kejadian tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 131 orang, membuat sejumlah orang menilai dari sudut pandang masing-masing.

Nah, dibalik tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, ahli metafisika asal Baturaja, Sumatera Selatan, menduga ada kesengajaan dan politik jahat.

Pada Rabu, 5 Oktober 2022, Cecep, ahli metafisika itu mengatakan, berdasarkan sesuatu ilmu yang diyakininya, menduga ada pihak-pihak yang sengaja menciptakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Link Streaming Preman Pensiun 6 episode 36 di RCTI, Kang Ujang Terjebak Irin dan Serena, Iwan Terlibat

Cecep menilai, ada fanatisme berlebihan dari suporter sepakbola ketika di Stadion Kanjuruhan itu, yang dimanfaatkan oknum-oknum dengan kepentingan politik.

Cecep menerawang, bahwa kejadian Stadion Kanjuruhan terindikasi berawal dari perencaaan oleh sejumlah aktor-aktor intelektual, yang kemudian menjadi kebablasan.

Sepertinya, kata Cecep, ada orang-orang yang sengaja ingin menciptakan huru hara dengan memanfaatkan fanatisme para pendukung Arema.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Cianjur Jawa Barat Super Prioritas Serasa Keliling Eropa World of Wonders (WOW)

Nah, berkaitan ilmu yang dikuasai Cecep, disebutkan bahwa pada kejadian di Stadion Kanjuruhan, ada politik jahat oknum-oknum tertentu yang dikendalikan dark magic.

Cecep juga menduga, oknum-oknum pencipta kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu, terindikasi berniat mengalihkan isu perhatian publik terhadap hal-hal besar yang sedang terjadi di negara ini.

Keterangan Cecep itu dilontarkan pada YouTube (Sebelum Pukul Tiga), “Peristiwa KANJURUHAN, apa yang penyebabnya?” diunggah 5 Oktober 2022.

Baca Juga: Pegiat Anti Korupsi Meminta Dishub Jabar Memasukan Daftar Hitam Pemenang PJU Pangandaran, Ini Alasannya

Cecep diketahui juga memunculkan analisa yang menurut dia menggunakan ilmu metafisika, pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, yang sampai kini belum ketahuan siapa pelakunya.

Kembali kepada tragedi Stadion Kanjuruhan, akibat kejadian itu, kata Cecep, yang terjadi adalah melayangnya nyawa banyak orang secara sia-sia. Juga dampaknya adalah nasib kompetisi sepakbola nasional Indonesia.

Tetapi Cecep juga menekankan mengingatkan, bahwa fanatisme berlebihan terhadap sepakbola, rawan dimanfaatkan oleh pihak lain secara jahat.

Baca Juga: 4 Jenis Ular Ini Ternyata Menjadi Sahabat Petani, Kalau Bertemu Jangan Dibunuh

“Kalian tidak akan diuntungkan apa-apa, hanya sebagai pion. Yang muncul hanya kepuasan sementara dan memunculkan dendam berkepanjangan, tetapi yang diuntungkan adalah pihak lain,” ujarnya.

Cecep mencontohkan, bahwa yang diuntungkan adalah pihak lain yang mencari popularitas dan memperoleh otoritas lebih tinggi.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 6 Episode 36 Hari Ini, Iwan Hajar Anak Buah Remon, Ujang Dilema Antara Serena dan Iri

Lain halnya para pendukung sepakbola yang fanatisme berlebihan, disebutkan, tidak akan memperoleh keuntungan apapun.

Seperti diketahui, bahwa telah terjadi tragedy tewasnya banyak pendukung sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.

Kejadian tersebut berawal dari kerusuhan, ketika tim Arema FC Malang dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3, pada Kompetisi Sepakbola Liga 1 tahun 2022. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: YouTube (Sebelum Pukul Tiga)

Tags

Terkini

Terpopuler