Profil Pebulutangkis Terbaik Dunia, RAJA TANPA MAHKOTA Bukan Kento Atau Viktor Yang Main di Indonesia Master

19 November 2021, 09:47 WIB
Pemain ini yang disebut sebagai Datuk Lee Chong Wei DB PJN AMN DCSM DSPN, Kelahiran 21 Oktober 1982 di Perak, Malaysia. /Instagram/

DESKJABAR - Sekarang ini yang disebut-sebut pemain bulutangkis yang disebut sebagai yang terbaik dunia di sektor tunggal putra sudah tidak diragukan lagi dua pemain bulutangkis ini, mereka adalah Kento Momota dan Viktor Axelsen.

Kedua pemain bulutangkis saat ini saling kejar-kejaran dalam pembuktian siapa yang menduduki ranking satu dunia. Untuk sementara Kento Momota saat ini masih belum tergoyahkan namun Viktor Axelsen mengkudeta di bawahnya.

Kento Momota sendiri merupakan pebulutangkis terbaik dunia dan masuk ke dalam Guinness Book World of Records setelah mencatatkan 11 gelar juara dalam satu tahun pada 2019 lalu.

Baca Juga: ANEH Ada Apa Dengan Penampilan Para Pemain Indonesia Termasuk The Daddies di Badminton Indonesia Master 2021?

Baca Juga: Indonesia Master 2021, Inilah Prestasi Sinisuka Ginting Dan Kunlavut, Tunggal Putra Yang Berlaga Siang ini

Sementara Viktor Axelsen merupakan pemain bulutangkis tunggal putra yang telah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sekaligus satu-satunya medali emas bagi wakil Denmark di Olimpiade tersebut.

Akan tetapi pemain yang layak disebut sebagai yang terbaik dunia biasanya merupakan pemain yang telah menyandang berbagai gelar bergengsi seperti medali emas Olimpiade, juara dunia, juara All England dan gelar juara bergengsi lainnya.

Namun kenyataannya ada sosok pemain bulutangkis yang disebut-sebut sebagai RAJA TANPA MAHKOTA meski ia telah meraih berbagai gelar individu yang sangat banyak.

Berbicara tentang pemain terbaik dunia sektor tunggal putra siapa yang tidak kenal dengan Lee Chong Wei, Ia merupakan salah satu legenda pemain bulutangkis tunggal putra terbaik di dunia asal Malaysia.

Pemain ini yang disebut sebagai Datuk Lee Chong Wei DB PJN AMN DCSM DSPN, Kelahiran 21 Oktober 1982 di Perak, Malaysia.

Lee Chong pernah menduduki peringkat pertama di seluruh dunia selama 349 minggu, termasuk 199 minggu berturut-turut dari 21 Agustus 2008 hingga 14 Juni 2012.

Lee Chong adalah pemain bulutangkis Malaysia keempat setelah Rashid Sidek, Roslin Hashim dan Wong Choong Hann yang mencapai peringkat seperti itu.

Lee Chong merupakan satu-satunya pemain bulutangkis Malaysia yang telah memegang peringkat nomor satu selama lebih dari satu tahun.

Namun dibalik kehebatannya tersebut ternyata Lee Chong tidak beruntung dalam merebut medali emas Olimpiade.

Lee Chong telah berhasil lolos ke final sebanyak tiga kali namun selalu meraih kegagalan dan hanya meraih medali perak. Akibat kegagalan tersebut, ia dijuluki sebagai "raja tanpa mahkota".

Meski begitu Lee Chong merebut medali perak pertamanya pada tahun 2008, juga pertama kalinya seorang pemain bulutangkis tunggal Malaysia mencapai final di nomor tunggal putra.

Di final, Lee Chong dikalahkan pebulutangkis China, Lin Dan dengan skor 21-12 dan 21-8.

Karena prestasi ini membuatnya mendapatkan gelar Datuk dari kerajaan Malaysia. Kemudian Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menggambarkannya sebagai pahlawan nasional.

Lee Chong mengulangi pencapaian itu dua kali lagi pada tahun 2012 dan 2016, sehingga membuatnya menjadi atlet bulutangkis Olimpiade Malaysia paling sukses dalam sejarah.

Di final 2012, Lee Chong kembali takluk dari Lin Dan 21-15, 10-21 dan 19-21, sementara di final 2016, Lee juga menyerah dari wakil China yang lain, Chen Long dengan skor 18-21 dan 18-21.

Pada 13 Juni 2019, Lee Chong mengumumkan pengunduran dirinya setelah berjuang untuk kembali ke kebugaran penuh setelah diagnosis kanker hidung.

Dia ditunjuk sebagai chef de mission Malaysia untuk Olimpiade Musim Panas 2020.

Akan tetapi saat itu Lee Chong melewatkan Olimpiade tersebut karena masalah kesehatannya.

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler