DESKJABAR - Para sopir truk angkutan sampah kota Bogor melakukan aksi mogok kerja pada Rabu, 22 Mei 2024. Akibatnya sampah - sampah di kota Bogor menumpuk, dan menimbulkan polusi udara bau tidak sedap serta banyaknya lalat, yang dapat menggangu kesehatan warga.
Aksi mogok kerja yang dilakukan para sopir dan awak truk tidak mengangkut sampah dari kota Bogor ke TPS Galuga di Leuwiliang Kabupaten Bogor, diduga permasalahan biaya operasional, yang sangat memberatkan para sopir truk angkutan sampah.
Terhentinya pengangkutan sampah oleh para sopir dan awak truk selama 1 hari penuh pada Rabu Kemarin, menyebabkan sampah menumpuk di sejumlah titik di kota Bogor, diperkirakan jumlahnya mencapai 400 ton.
Diketahui, selama aksi mogok kerja para sopir pengangkut sampah, memarkirkan truknya di halaman parkir Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Bogor, terlihat puluhan truk sampah menumpuk di lokasi parkiran kantor DLH.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Bogor, Denni Wismanto membenarkan bahwa para sopir serta awak pengangkut sampah tidak bekerja mengangkut sampah hari ini (Rabu-red).
"Sopir - sopir itukan sehari - hari sepanjang tahun tidak pernah istirahat juga, jadi hari ini mereka, sebetulnya ini juga ngerasain katanya kita libur bagaimana?," katanya.
Selanjutnya menurut Denni, ada keinginan dari mereka bahwa selama ini ada biaya operasional di jalan, pihaknya sedang mengupayakan, diperjalanan itu kan banyak hal - hal yang tidak bisa diduga.