Waspada! Angka Kasus Kematian Akibat Covid-19 Mencapai 232 Dalam Sepekan Terakhir, Provinsi Ini Paling Banyak

- 10 November 2022, 20:32 WIB
Angka kasus kematian akibat virus Covid-19 naik jadi 232 dalam sepekan terakhir, Provinsi ini paling banyak., jaga prokes dan tetap waspada.
Angka kasus kematian akibat virus Covid-19 naik jadi 232 dalam sepekan terakhir, Provinsi ini paling banyak., jaga prokes dan tetap waspada. /Pixabay @fernandozhiminaicela/

DESKJABAR – Kasus Covid-19 belum berakhir, bahkan angka kematian akibat paparan virus ini terus merangkak naik

Satuan Petugas atau Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa dalam kurun waktu sepekan terakhir, kasus kematian naik menjadi 232 kasus.

Oleh karena itu, masyarakat diharap untuk tetap waspada terhadap virus Covid-19 dan tetap menjalankan protokol kesehatan atau prokes untuk menekan angka kematian.

Menurut Satgas Penanganan Covid-19 ada beberapa provinsi yang harus lebih ketat menjalankan prokes karena menyumbang angka konfirmasi positif dan juga kematian yang terus merangkak naik.

Baca Juga: Bandung, Bogor dan Bekasi Bersaing Ketat Berebut Puncak Klasemen Medali Porprov Jabar 2022, Siapa Unggul?

“Perlu perhatian pada jumlah kematian pada sepekan terakhir, yaitu sebanyak 232 kasus dibandingkan pekan-pekan sebelumnya,” ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penangangan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi secara daring di Jakarta hari ini, Kamis, 10 November 2022.

Pada kesempatan itu, Wiku menyebutkan urutan provinsi yang menyumbang kasus kematian akibat paparan virus ini selama sepekan terakhir.

Mulai dari yang paling sedikit yakni Provinsi Sulawesi Selatan 16 kasus kematian, DKI Jakarta 19 orang, DI Yogyakarta 20 orang, Jawa Timur 26 orang, dan yang paling banyak Provinsi Jawa Tengah yakni 63 orang.

Menurut Wiku, kasus kematian yang mencapai total angka 232 tersebut perlu menjadi perhatian bersama, karena jumlah kasus yang ditemukan melebihi banyak kasus sebelumnya yang berkisar antara 70 hingga 160 kasus.

Hal itu terjadi, lanjut Wiku, dikarenakan imbas dari positivity rate per pekan yang terus mengalami kenaikan dalam enam pekan terakhir.

Hingga tanggal 6 November 2022 saja, angka positivity rate menyentuh 16,18 persen.

“Ini lebih tinggi jika dibandingkan enam pekan sebelumnya yang hanya 5,92 persen,” ujar Wiku menjelaskan.

Baca Juga: Preman Pensiun 7 Hari Ini 10 November: Bang Edi Sudah Menyiapkan Orang Untuk Membuat Trio MCU Tidak Berguna

Sementara itu, Bed Occupation Rate (BOR) atau angka keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk tingkat nasional per 9 November 2022 sudah menyentuh 10,31 persen.

Pemerintah sendiri telah berupaya menyediakan 57.832 tempat tidur yang tersebar di seluruh rumah sakit di Indonesia.

“Perlu diingat bahwa adanya tren peningkatan dalam enam pekan terakhir perlu ditangani lebih lanjut baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, utamannya di tingkat provinsi,” kata Wiku lagi.

Kendati demikian, laju penambahan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh berhasil dipertahankan.

Persentase angka kesembuhan pasien Covid-19 menyentuh pada rata-rata 95 persen di sepanjang tahun 2022 ini.

Bahkan untuk angka kesembuhan di enam pekan terakhir dapat dipertahankan pada angka 97 persen.

Meskipun begitu, Wiku menegaskan bahwa adanya angka kesembuhan yang jauh lebih tinggi daripada angka kematian, semua pihak tidak boleh lengah terhadap pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hampir 100 Tahun, Begini Sejarah 2 Wisata Kuliner Bandung, Bandoengsche Melk Centrale dan Maison Bogerijen

Sebab, virus mematikan ini masih terus bermutasi dan memunculkan berbagai varian dan sub varian baru yang harus diwaspadai.

Abai terhadap situasi pandemi, bisa meningkatkan potensi lonjakan kasus yang dipicu kembalinya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang telah kembali normal.

Oleh karena itu, tetap laksanakan prokes seperti memakai masker di dalam maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Wiku mengatakan, prokes yang rendah akan memicu angka kenaikan kasus positif, karena saat ini tren mobilitas masyarakat sudah mencapai 29 persen untuk ke tempat wisata, pusat perbelanjaan ataupun perkantoran.

“Adanya tren kenaikan hendaknya dapat menjadi pengingat bahwa Covid-19 masih ada. Kita harus menjaga diri kita dengan protokol kesehatan, agar berkegiatan menjadi aman dan nyaman,” ucap Wiku menegaskan.

Dengan adanya peningkatan angka kematian akibat Covid-19 yang mencapai 232 kasus dalam sepekan terakhir, harus jadi perhatian bersama untuk terus menjaga prokes dimanapun berada.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x