Network
DESKJABAR- Gunung Raung merupakan salah satu gunung yang aktif di Jawa Timur.
Gunung Raung ini terletak di tiga Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso dan Jember.
Gunung Raung memiliki ketinggian 3.344 mdpl dan juga menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru.
Sehingga tak ayal bagi para pendaki Gunung Raung ini menjadi salah satu jalur pendakian.
Baca Juga: TERUNGKAP! Fakta Dibalik Kematian Kopda Muslimin. Apakah Akan Dimakamkan Secara Militer?
Gunung Raung ini memiliki fanorama alam yang sangat menakjubkan sehingga menjadi magnet tersendiri.
Namun ternyata di balik keindahan Gunung Raung terselip sebuah cerita mistis yang penuh misteri bagi masyarakat sekitar atau para pendaki.
Sehingga tak ayal Gunung Raung kerap kali dijuluki sebagai salah satu gunung angker di Jawa Timur.
Melansir dari kanal YouTube SWOHO TV, berikut 5 misteri Gunung Raung yang kerap kali mendapat julukan gunung angker di Jawa Timur.
Baca Juga: Pelaku Kasus Pembunuhan Subang Berhasil Lolos, Cara Berlindung Pelaku Kasus Subang
1. Filosofi Gunung Raung
Gunung Raung memiliki filosofi yang cukup menarik, dimana pada saat berada di puncaknya akan terasa ditampar oleh angin yang sangat kencang.
Tamparan angin itu seperti singa yang sedang meraung-raung, tapi pihaknya tersebut tidak maka seseorang bisa saja membuat terjatuh ke dalam kawah.
Angin itulah yang menjadi alasan mengapa gunung yang satu ini diberi nama Raung yang artinya meraung-raung seperti singa.
2. Legenda Kerajaan Macan Putih
Penduduk sekitar lereng gunung meyakinkan bahwa dulunya Gunung Raung merupakan kawasan Kerajaan Macan Putih.
Banyak yang mengatakan bahwa Kerajaan tersebut berada tepat di atas kaldera besar Gunung Raung.
Sementara itu, Kerajaan Macan Putih berdiri sejak tahun 1638 yang dipimpin oleh seorang Raja bijaksana dan berwibawa.
Raja tersebut yaitu bernama Pangeran Tawangulun yang merupakan keturunan dari Raja-raja Majapahit.
Hingga sekarang Kerajaan itu masih berdiri megah namun hanya orang tertentu dengan kemampuan tertentu yang bisa melihatnya.
Baca Juga: KASUS SUBANG Pengakuan Dedi dan Kosasih Membuat Goyang TERSANGKA, INI Kronologinya
3. Legenda Arca Nyei yang terletak di kaki Gunung Raung
Bila dilihat secara sepintas Desa Pekauman sama saja dengan desa-desa lainnya yang berada di Kabupaten Bondowoso.
Namun rupanya, disana ada sebuah batu berbentuk wanita yang sedang hamil dan batu adalah Arca Nyei.
Arca Nyei ini berdiri di tengah-tengah ladang tebu atau tembakau.
Menurut ahli pemeliharaan situs purbakala di Pekalongan, batu Arca Nyei ini memiliki usia sekitar 4.500 tahun.
Namun saat ini Arca Nyei dijadikan sebagai tempat ritual bagi penduduk yang berkerja sebagai petani.
Patung tersebut memang membelakangi Gunung Raung agar para pelaksana ritual menghadap ke Gunung Raung.
Arca Nyei ini dianggap sebagai simbol kesuburan dan Gunung Raung sebagai sebagai pemberi kesuburan ladang lewat abu vulkaniknya.
4. Tempat-tempat angker dengan sejarah kelam di Gunung Raung
Sebagain masyarakat percaya bahwa Gunung Raung banyak menyimpan tempat angker.
Misalnya saja dimulai dari pos pendakian, mulai dari pos Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan pos Pondok Angin.
Berdasarkan cerita masyarakat di pos Pondok Sumur ini dahulu di pos ini terdapat sumur yang sangat dalam dan dijadikan tempat pertanyaan orang-orang sakti.
Selain itu, banyak juga pendaki Gunung Raung yang kerap mengaku mendengar deras langkah kaki kuda saat berkemah.
Ada juga Pondok pos Demit yang disebut sebagai pasar setan Gunung Raung, dan masyarakat percaya tempat ini juga merupakan tempat jual beli makhluk halus.
Tidak hanya itu, ada juga pos Pondok Mayit dimana tempat ini memiliki sejarah kelam.
Pasalnya, dahulu pernah ditemukannya mayat yang bergantung di salah satu pohon disana, diduga mayat tersebut seorang Belanda yang digantung oleh para pejuang kala itu.
Pos selanjutnya yaitu Pondok Angin yang merupakan tempat dengan angin kencang yang meraung-raung.
5. Suara mistis di Malam Jumat
Misteri yang ada Gunung Raung yaitu adanya suara aneh yang terdengar setiap malam Jumat.
Suara tersebut semacam suara tapak kaki kuda yang dipercaya sebagai kuda sang Ratu yang rutin mengu jungi Kerajaan pada malam Jumat.
Disclamer: Konten ini hanya sebuah cerita mitos yang berkembang di masyarakat. ***
