Kapolri Menjamin Unjuk Rasa Mahasiswa di Jakarta Aman, dan Dikawal Jajaran Kepolisian Secara Humanis

11 April 2022, 09:16 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjamin seluruh jajaran kepolisian yang akan mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa secara humanis /Antaranews.com/

DESKJABAR - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjamin seluruh jajaran kepolisian akan mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa secara humanis, hari ini, Senin 11 April 2022.

Kapolri mewanti-wanti jajarannya untuk tidak mencemari kesucian bulan Ramadhan.

Kapolri juga meminta para mahasiwa menjaga sikap agar menjaga kesucian bulan Ramadhan saat menyampaikan aspirasinya di Gedung DPR MPR RI.

Kepada jajarannya dan mahasiswa, Kapolri mengingatkan agar berhati-hati terhadap penumpang gelap yang akan mengacaukan aksi unjuk rasa tersebut.

Baca Juga: Demontrasi BEM Se-Indonesia Dilakukan Hari Ini, Lokasi Unjuk Rasa Mahasiswa Pindah ke Gedung DPR MPR

"Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi. Oleh karena itu, pendekatan humanis harus terus dilaksanakan dalam mengawal aksi demonstrasi," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Minggu malam.

Seperti dikutip DeskJabar dari AntaraNews.com, instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri dalam kegiatan video konferensi bersama seluruh jajaran kepolisian, dari tingkat Mabes Polri, polda dan polres jajaran.

Dalam video konferensi tersebut, mantan Kabareskrim Polri itu menyatakan komitmen Polri dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Mahasiswa ‘Geruduk Gedung DPR’, Polda Metro Jaya Menyiapkan Rekayasa Arus Lalilintas, Warga Jakarta Wajib Tahu

"Polri, berpegang teguh pada UUD 1945 maupun undang-undang yang mengatur soal kebebasan berpendapat dan berekspresi yang merupakan bagian dari HAM sehingga diberikan perlindungan secara universal," paparnya.

Namun, ia menegaskan, aparat kepolisian tetap akan menjalankan tugasnya dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Untuk itu, Sigit berharap, kegiatan penyampaian aspirasi oleh mahasiswa pada Senin, 11 April 2022, mampu menghormati dan menjaga kesucian serta kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Baca Juga: PEMBUNUH Ibu dan Anak di Subang bukan Profesional, Spontan, Ada Kepanikan, INI BUKTINYA

"Sebab itu, humanis harus terus dilaksanakan. Apalagi, karena saat ini bulan Ramadhan, kesucian dan kekhusyukan bagi umat Islam yang sedang menjalani puasa tetap harus kami perhatikan," ujar Sigit.

Untuk menciptakan situasi kamtibmas yang tetap kondusif, aman dan damai pada saat demonstrasi di bulan Ramadhan ini, Sigit mengimbau, baik personel kepolisian maupun peserta aksi untuk sama-sama mengantisipasi adanya penumpang gelap atau oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.

Menurut dia, dengan adanya antisipasi penumpang gelap dari pihak kepolisian dan peserta aksi, maka aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya noise atau sumbatan komunikasi.

Baca Juga: Hasil MotoGP Amerika 2022, Enea Bastianini Keluar Sebagai Pemenang dan Melesat ke Puncak

Karena kata dia, dengan tidaknya adanya noise tersebut, diyakini aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan masyarakat bisa diterima dengan baik dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan.

"Sehingga penyampaian pesan ini betul-betul tersampaikan dengan jernih tidak ada noise. Dengan begitu, para pengambil keputusan, pemangku kebijakan, mendengarkan dengan jelas, kemudian segera bisa ditindaklanjuti pesan tersebut tanpa terganggu oleh noise-noise tersebut. Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama," papar Sigit.

Sigit juga menegaskan, kepolisian akan memberikan tindakan tegas kepada siapapun pihak yang mencoba memanfaatkan demonstrasi tersebut demi mengambil keuntungan untuk kepentingan segelintir kelompok.

Ia menegaskan, jajaran kepolisian agar melakukan penegakan hukum terhadap kelompok yang menunggangi aksi mahasiswa yang memicu aksi anarkis, tidak hanya diproses di lapangan, tapi ditelusuri sampai ke tingkat atas, diusut sampai tuntas.

Sementara itu, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI berencana akan menyampaikan enam poin tuntutan. Salah satunya soal isu perpanjangan masa jabatan presiden maupun penundaan Pemilu 2024.***

 

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler