DESKJABAR - Gempa bumi menngguncang wilayah Kota Gorontalo Sulawesi Utara pada Senin 22 November 2021 sore.
Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi pada pukul 16.59.08 WIB.
Pusat gempa bumi dengan kekuatan 4,5 magnitudo itu berada 15 kilometer barat laut Kilamuta
Gempa dengan kedalaman 96 KM itu getarannya dirasakan di wilayah Kota Gorontalo. Belum ada informasi korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Sebelumnya gempa juga terjadi di wilayah Blitar Jawa Tengah dan wilayah Wonogiri pada pukul 16.25 WIB.
Baca Juga: VIDEO PANAS VIRAL GARUT: Yernyata Ini Motif Pelaku Sengaja Sebarkan ke Media Sosial
Baca Juga: VIDEO PANAS VIRAL GARUT: Yernyata Ini Motif Pelaku Sengaja Sebarkan ke Media Sosial
Berdasarkan info dari BMKG gempa dengan kekuatan magnitudo 2,4 terjadi di darat. Titik lokasi gempa bumi berada di koordinat -7.92 Lintang Selatan,110.9 Bujur Timur.
Pusat gempa bumi berada di 9 kilometer Selatan Wonogiri dengan kedalaman mencapai 19 kilometer.
Pusat gempa bumi ini berada di darat 9 kilometer selatan Wonogiri, Jawa Tengah. Sementara itu gempa bumi berpusat pada kedalaman 19 kilometer.
Gempa bumi menurut BPBD Banda Aceh Kota adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.
Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Baca Juga: TRAGEDI SUSUR SUNGAI CIAMIS: 11 Muridnya Tewas, Seorang Guru Perempuan Jadi Tersangka
Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo.
Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat.
Sedangkan yang besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.
Gempa bumi sama sekali tidak dibisa diprediksi. Masyarakat yang tinggal di lokasi gempa harus waspada. Jangan sampai gempa yang terjadi merenggut korban jiwa.***