Pemilik bengkel yang mengaku bernama Heryitno (40) yang tidak jauh dari pabrik sepatu yang kebanjiran mengaku kecipratan rezeki. Mendadak banyak sekali yang datang memperbaiki sepeda motor ke bengkelnya.
"Semua mogok total tak bisa jalan akibat mesinnya kemasukan air", kata Heryitno.
Menurut dia, jika bisasanya sehari hanya ada maksimal 5 sepeda motor yang datang ke bengkelnya, sepanjang Rabu 6 Maret 2024 kemarin, puluhan pengendara sepeda motor datang ke bengkelnya.
Sampai-sampai karena keterbatasan waktu dan tenaga, ia menuturkan terpaksa menolak banyak motor yang datang kepadanya.
Heryitno mengaku membutuhkan waktu 15 menit hingga 30 menit untuk menghidupkan kembali sepeda motor yang mogok akibat kemasukan air. Biayanya berkisar Rp20 ribu - Rp30.000.
Baca Juga: Melongok Meriahnya Nyadran Agung, Budaya Wali Sanga untuk Sambut Ramadhan di Kulon Progo DIY
7 kecamatan terendam
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur dalam durasi yang lama di Kabupaten Cirebon maupun di wilayah hulu (Kabupaten Kuningan).
Kondisi itu menyebabkan sejumlah sungai meluap hingga menggenangi beberapa daerah permukiman warga di tujuh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon.
"Tujuh kecamatan yang terendam banjir itu, yakni Kecamatan Pebedilan, Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pangenan dan Babakan," terang Deni, Rabu (6/3/2024).