Network
DESKJABAR – Pemilihan Walikota Tasikmalaya Tahun 2024 (Piwalkot Tasik 2024) mulai menghangat seiring munculkan kesiapan dari para tokoh yang diduga kuat akan memenangkan pertarungan merebut Tasik 1.
Di Piwalkot Tasik 2024 nanti ada nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan, yang sudah ramai dibicarakan ikut bertarung dalam perhelatan pilkada Tasikmalaya. Sejumlah tokoh masyarakat, agama, aktivis sosial budaya menyatakan siap mendukung Ivan Dicksan.
Ivan Dicksan dinilai mumpu untuk maju di Pilwakot Tasik 2024 nanti karena Kota Tasik butuh figur pemimpin yang selain berpengalaman dalam soal kebirokrasian, juga paham masalah-masalah yang sedang dihadapi Kota Tasikmalaya. Karena kompleksitas masalah yang akan dihadapi Kota Tasik ke depan perlu penyikapan dan penanganan yang tidak sekadar bijak, tapi juga komprehensif.
Dukungan di Pilwakot Tasik 2024 ke Ivan Dicksan Mengalir
Mantan Ketua Bappeda Kota Tasikmalaya, H. Djuniar Havid, menyambut baik kesiapan Ivan untuk ikut dalam bursa Pilwalkot. Paling tidak, kata Djuniar, ada orang yang berlatar belakang birokrat untuk ikut bertarung. Namun, bukan berarti calon-calon yang berlatar parpol jelek, tapi orang berlatar birokrat faham tata-titi kebirokrasian.
“Saya dukung kalau memang sudah menyatakan kesiapannya, apa lagi Ivan berpengalaman dalam soal kepemerintahan dan sekarang kan menjabat Sekda,” urai Djuniar saat dihubungi IDEJABAR via selulernya, Kamis, 29 Februari 2024.
Menurut Djuniar, dalam perjalanan karirnya pun Ivan bagus dan loyal. Namun begitu, lanjut Djuniar, karena Ivan berlatar birokrasi tentu perlu dukungan dari parpol sebagai syarat utama untuk ikut bertarung.”Ya saya dukung dan alhamdulillah kalau memang sudah ada parpol yang siap mewadahinya. Karena itu kan syarat utamanya,” papar sesepuh Damas Tasikmalaya ini.
Pengamat sekaligus aktivis Sosial Budaya Tasikmalaya, Tatang Pahat, menegaskan pernyataan Ivan Dicksan tentang kesiapannya untuk maju di kontestasi Wali Kota Tasikmalaya sangat menarik. Pasalnya, terang Tatang, Ivan yang berlatar belakang birokrat bisa menjadi primadona sekaligus buruan calon lain yang berlatar politisi. Karena bukan hal aneh, selama ini calon yang berlatar politisi selalu disandingkan dengan yang berlatar birokrat.
