"Keinginan bapak itu ada tambahan modal, karena pesanan sangat banyak, dan kalau ada modal usaha bisa mempekerjakan orang lain juga," katanya.
Kenapa Mustofa masih tetap membuat tongkat berbahan ruyung, ternyata ada sejarahnya. Dan ini berkaitan erat dengan perjuangan memeprtahankan kemerdekaan di masa lalu.
Baca Juga: Cara Mencegah Lapar di Malam Hari, Coba Minum Bahan Alami dari dr Zaidul Akbar Ini
Kata Mustofa, pada masa perjuangan dulu, ayahnya selalu membawa tongkat dalam berjuang melawan kaum penjajah Belanda.
Tetapi jangan ditanya dari sisi keunggulan, meskipun hanya dengan menggunakan tongkat ruyung, tetapi mampu menumpas penjajah Belanda.
"Jadi tongkat ruyung ini ada maknanya dan ada sejarahnya, makanya tetap bapak buat sampai sekarang, karena ini sejarah yang tidak boleh dilupakan," katanya.
Sejarah masa perjuangan
Bayangkan saat perjuangan dulu, semua orang dicurigai oleh pihak Belanda. Kalau membawa senjata seperti pedang atau juga sejenisnya maka langsung ditangkap oleh pihak Belanda.
Tetapi ketika yang dibawa berupa tongkat ruyung, kata Mustofa, pihak Belanda tidak curiga sama sekali. Padahal tongkat ruyung tersebut bisa dijadikan senjata yang mematikan dibandingkan pedang dan sejenisnya.
Karena itulah Mustofa sampai sekarang masih tetap memproduksi tongkat berbahan baku ruyung yang berasal dari pohon aren yang sudah tua.