1.300 Pasangan di Sumedang Cerai karena Pemilu, Bupati dan Wakil Bupati Ingatkan Jangan Terjadi Lagi di 2024

- 5 September 2023, 17:08 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir (tengah) berpamitan sekaligus meresmikan kegiatan Gerakan Lawan Kemiskinan dan Stunting Bersama Tokoh Agama, Tokoh Budaya, dan Pendamping Sosial' yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, Selasa, 5 September 2023
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir (tengah) berpamitan sekaligus meresmikan kegiatan Gerakan Lawan Kemiskinan dan Stunting Bersama Tokoh Agama, Tokoh Budaya, dan Pendamping Sosial' yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, Selasa, 5 September 2023 /Deskjabar.com/Rio Kuswandi/

DESKJABAR - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menghadiri sekaligus meresmikan kegiatan Gerakan Lawan Kemiskinan dan Stunting Bersama Tokoh Agama, Tokoh Budaya, dan Pendamping Sosial' yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, Selasa, 5 September 2023.

Acara digelar di Gedung Negara Sumedang dihadiri ratusan tamu undangan yang hadir dari berbagai lapisan masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya dan para pegiat sosial di Kabupaten Sumedang.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumedang, Zaenal Alimin dan para pejabat Pemda Sumedang lainnya.

Bupati Dony dan Wakil Bupati Erwan memberikan materi pada acara tersebut. Pucuk pimpinan di Sumedang itu sekalian pamit mengingat masa jabatannya sebagai bupati dan wakil bupati akan segera habis.

Baca Juga: Sejumlah Kepala Desa di Sumedang Sawer Biduan Orgen Tunggal saat Bimtek yang Dibuka Bupati Sumedang

Jabatan Dony-Erwan sebagai bupati dan wakil bupati akan habis pada 20 September 2023. 

"Bapak ibu saya pamit 20 September 2023 nanti saya berhenti, saya akan jadi warga biasa, tolong jangan di sasaha (tolong jangan dianggap siapa-siapa)," ucap Dony dihadapan ratusan tamu undangan yanh hadir, Selasa, 5 September 2023.

Dony mengucapkan terima kasih kepada warga Sumedang yang telah membersamai kinerja pemerintahan di Sumedang selama ini, menjadikan Sumedang sesuai visinya, yakni, Sumedang Simpati.

"Saya mohon maaf, saya pamit kedepannya mau seperti apa, lihat takdirnya nanti, apakah mau lanjut (mencalonkan lagi bupati) dan tidak terserah ibu dan bapak," katanya menambahkan.

Dony berpesan kepada warga Sumedang agar selalu menjaga kerukunan, kebersamaan dan tetap menjaga silaturahmi. 

Baca Juga: Dua Indikator Keberhasilan SAKIP di Rancakalong, Camat Sebut Capaian Ini Tak Lepas dari Wakil Bupati Sumedang

Terlebih, kata dia, sekarang ini menjelang tahun politik di 2024, Dony mengimbau agar menghindari perselisihan bahkan hingga terjadinya perpecahan.

"Pesan dari saya jaga Sumedang ini aman, tertib. Komo ayeuna (apalagi sekarang) tahun politik, ulah pasea (jangan berantem) gara beda pilihan," imbuh Dony.

Dony menambahkan, agar jangan sampai kejadian pada pemilu tahun sebelumnya terjadi, begitu banyak perceraian terjadi di Sumedang karena Pemilu, Pilpres 2019 sebelumnya.

"Banyak yang cerai waktu itu karena beda pilihan. Suaminya pilih Jokowi, sementara istrinya pilih Prabowo. Itu kan sekarang Pak Prabowo juga bergabung di pemerintahan dengan Pak Jokowi. Lah, kenapa ini yang milih yang cerai engga bersatu lagi. Jangan sampai terjadi lagi di pemilu mendatang, jangan ada perceraian rumah tangga lagi hanya karena beda pilihan," imbuh Dony.

Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan. Dihadapan para hadirin yang hadir, Erwan juga sempat mengucapkan pamit terkait masa jabatannya yang akan segera berakhir.

"Sekalian saya mohon pamit (jabatan wakil bupati akan selesai)," ucap Erwan. 

Erwan juga berharap kepada warga Sumedang akan bisa kembali tegur sapa dan bersilaturahmi di kemudian hari setelah tidak jadi Wabup Sumedang.

"Jangan sampai nanti pas saya lewat, ada masyarakat yang nanya, itu siapa? Itu urut (bekas) Wabup (Sumedang). Waduh, meuni urut, emang saya onderdil kok dibilang urut," kata Erwan sambil bercanda.

Erwan pun belum bisa memastikan untuk kedepannya, apakah mencalonkan lagi sebagai kepada daerah di Sumedang atau bagaimana.

"Saya dan Pak Bupati Dony belum bisa memutuskan seperti apa nanti kedepannya (mencalonkan lagi atau bagaimana), tunggu hasil pemilu nanti, sekarang kami fokus dulu sebagai tenaga kontrak per lima tahun," ucap Erwan.

Erwan menekankan pentingnya kebersamaan dengan warga, karena itu hal penting yang harus dikedepankan. 

"Kebersamaan tetap menjadi yang utama," imbuhnya.

Hal senada seperti diungkapkan Bupati Dony, Erwan juga memberikan imbauan kepada warga Sumedang, apalagi jelang tahun politik ini.

Erwan berpesan kepada warga Sumedang agar menjaga kerukunan, perdamaian dan tetap menjaga silaturahmi. 

"Jangan karena beda pilihan kita jadi bercerai berai," imbuh dia.

Terlebih lagi, sambung dia, berdasarkan data yang dia terima, pada pesta demokrasi lima tahun sebelumnya, Pemilu, Pilpres 2019, di Sumedang tercatat sebanyak 1.300 pasangan suami istri bercerai berai karena beda pilihan. 

"1300 pasangan yang bercerai, jangan sampai itu terjadi lg di Sumedang (di Pemilu 2024)," imbuh Erwan.

Pesan Erwan juga ditujukan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN). Imbauan kepada para ASN, kata Erwan, jelang tahun politik ini jangan menggadaikan diri demi sebuah kepentingan.

"Jangan pertaruhkan jabatan apa yang sudah mereka raih hanya karena 15 detik di TPS, punya hak pilih nanti saja di TPS, netralitas ASN sudah jelas. Jangan sampai jadi korban dendam politik, jangan kejar jabatan, biarkan jabatan yang menghampiri kita," imbuhnya menegaskan. ***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah