PROFIL Desa Jembarwangi Sumedang, Desa Penghasil Tembakau yang Dikenal Kaya Fosil, Temuannya Sampai ke Jerman

- 26 Juli 2023, 15:30 WIB
Fosil gading gajah purba yang ditemukan di Desa Jembarwangi, Kcamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Pemkab akan bangun site museum di desa tersebut.
Fosil gading gajah purba yang ditemukan di Desa Jembarwangi, Kcamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Pemkab akan bangun site museum di desa tersebut. /sumedangkab.go.id/

DESKJABAR – Dengan kontur tanahnya yang didominasi perbukitan, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, saat ini sudah cukup dikenal di komunitas kepurbakalaan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Profil desa ini selain dikenal sebagai desa penghasil tembakau dan manga Gedong Gincu, Desa Jembarwangi Sumedang tersebut saat ini juga dikenal sebagai desa dengan kaya akan fosil peninggalan zaman purbakala. Bahkan ada temuan dari desa ini yang sempat di bawa ke Jerman untuk diteliti.

Baca Juga: TOL Getaci, Pembebasan Lahan Berlanjut di 3 Desa INI, di Desa Asal Bupati Bandung Ini Nilai UGR Paling Tinggi

Nama Desa Jembarwangi Sumedang tersebut, kembali disorot setelah Pemkab Sumedang berencana membuat replica gading gajah dan kura-kura purba yang ditemukan di Desa Jembarwangi.

Menurut Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, naninya replica gading gajah dan kura-kura raksasa itu akan dipajang di kantor gedung Setda, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS).

Sementara itu, megutip dari laman sumedangkab.go.id, Wakil Bupati Sumedang mengatakan bahwa di Desa Jembarwangi sendiri akan dibangun Site Museum (museum yang lokasinya berada pada lokasi ditemukannya koleksi).

"Supaya masyarakat tahu bahwa di Sumedang ada kehidupan zaman purbakala. Ini bisa dijadikan wisata geologi di Kabupaten Sumedang," ujarnya usai menerima jajaran Museum Geologi Bandung di Ruang Rapat Kareumbi, PPS, Selasa 25 Juli 2023.

Dengan dibangunnya site museum di Desa Jembarwangi, Wakil Bupati Sumedang berharap masyarakat bisa melihat langsung dari dekat peninggalan bersejarah tersebut. Erwan mengatakan, dirinya terus mengikuti proses penemuan fosil-fosil tersebut, termasuk ketika pembukaan boks peti yang berisi fosil sampai diserahkan ke Museum Geologi Bandung untuk diteliti lebih lanjut.

"Alhamdulillah proses rekontruksi kedua fosil tersebut telah selesai dan akan segera dikembalikan ke Pemda Sumedang," ujarnya.

Erwan memapatkan bahwa untuk perlindungan penemuan purbakala tersebut, di Kabupaten Sumedang ada Perda nomor 7 Tahun 2015 tentang Struktur Bangunan dan Kawasan Cagar Budaya dimana di dalamnya mencakup pelestarian fosil tersebut.

"Kami akan segera tindak lanjuti aksi di lapangannya berupa Perbub untuk Juklak, Juknisnya bagaimana kita melindungi fosil-fosil purbakala mencapai lebih dari 1,5 juta tahun itu," katanya.

Tim arkeolog sedang melakukan ekskavasi fosil kura-kura purba, di wilayah Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /
Tim arkeolog sedang melakukan ekskavasi fosil kura-kura purba, di wilayah Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

Profil Desa Jembarwangi Sumedang

Desa Jembarwangi merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Lokasi Kecamatan Tomo sendiri berbatasan dengan Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Setibanya di Tanah Air, Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh Akan Langsung Diringkus?

Kontur alam desa Jembarwangi didominasi daerah perbukitan. Dari luas wilayah 560,57 hektar, 20 persen diantaranya pemukiman, 50 persen pesawahan, dan 20 persen hutan.

Kades Jembarwangi Fitriani Dewi mengemukakan bahwa jumlah penduduk Desa Jembarwangi berjumlah 1.688 Jiwa. Mata pencaharian mayoritas penduduknya adakah bertani.

Desa Jembarwangi diknal sebagai salah satu desa di Sumedang penghasil tembakau. Selain tembakau, desa ini juga dikenal sebagai salah satu pengjasil manga gedong gincu.

Selain bertani dan bercocok tanam, warga di Desa Jembarwangi juga saat ini terus diberikan pemahaman tentang perlunya perlindungan peninggalan-peninggalan purbakala. Hal ini sejalan dengan temuan banyak fosil purbakala di desa mereka.

"Kita sampaikan sosialisasi, yang dari awalnya tidak tahu bahwa itu fosil. Hasil penelitian kita sampaikan kepada masyarakat. Alhamdulillah setiap ada sesi diskusi dengan masyarakat, kita selalu sampaikan edukasi itu. Bahwa fosil itu dilindungi dan tidak untuk diperjualbelikan," ucapnya.

Kronologi Penemuan Fosil Purbakala

Pentingnya pemahaman masyarakat Desa Jembarwangi akan temuan-temuan fosil purbakala tersebut juga dikenukakan Kepala Museum Geologi Bandung Isnu Hajar Sulistyawan. Menurutnya, untuk pengamanan fosil-fosil site museum yang akan dibangun di Jembarwangi, pihaknya mengandalkan dari kekuatan masyarakat setempat.

“Jadi kesadaran masyarakat terhadap perlindungan kepada museum ini tentunya akan menjadi garda utama, baik dari sisi fisik maupun dari bagaimana material-material tersebut agar tidak dimiliki pihak lain," katanya.

Baca Juga: Peluang Usaha Saat Kemarau, Inilah Komoditas Pertanian yang Cepat Panen dan Harga Bagus

Kades Jerbarwangi, Fitriani pun memaparkan kronologi sehingga Desa Jemberwangi Sumedang dikenal sebagai desa yang kaya dengan fosil kepurbakalaan.

Awal penemuan fosil purbakala pertama kali terjadi pada tahun 2004, ketika tim peneliti dari ITB serta seorang peneliti asal Jerman, DR. Cristien, melakukan penelitian dan penggalian di Desa Jerbarwangi. Saat itu mereka berhasil menemukan fosil berupa rahang gajah purba Stegodon.

Setelah dilakukan beberapa kali penelitian, sejumlah fosil satwa purba pun berhasil dikumpulkan. Fosil yang disimpan di kantor desa Jembarwangi, di antaranya ada fosil potongan kepala rusa, gigi buaya, stegodon, kayu purba, hingga fosil kura-kura.

Sementara fosil lainnya, ada yang disimpan di Kantor Disparbudpora Sumedang, ITB, Balai Arkeologi BRIN Bandung, dan Museum Geologi Bandung.

"Fosil-fosil yang disimpan di kantor desa itu dicatat menurut waktu temuan, lokasi temuan, dan penemunya," ujar Fitriani.

Bahkan beberapa waktu lalu, ada kegiatan ekskavasi fosil binatang purba berupa kura-kura dan buaya masih terus dilakukan di blok Leuwiumbar, Desa Jembarwangi.

Tim ekskavasi terdiri dari petugas Bidang Kebudayaan Sumedang, peneliti dari Balai Arkeologi BRIN Bandung, peneliti dari Badan Geologi, dan paleontolog Kementerian ESDM, dibantu warga masih terus berupaya mengangkat fosil-fosil yang masih tertanam di permukaan tanah.

Museum Geologi Bandung kini telah berhasil merekonstruksi sebagian fosil purba hasil temuan para arkeolog di wilayah Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

Salah satu jenis fosil purba hasil temuan di wilayah Kabupaten Sumedang yang telah berhasil direkonstruksi itu, diantara gading gajah purba (stegodon) yang panjangnya lebih dari 1 meter dengan lingkaran seukuran paha orang dewasa. ***

Ingin mengetahui berita tentang Sumedang lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x