Network
DESKJABAR - Siapa yang tak kenal dengan sosok yang satu ini, terutama di wilayah Kabupaten Tasikmalaya wilayah Utara, Kecamatan Pagerageung.
Dia adalah Dwi Juli Kusmorop, S.H Koordinator TKSK (Tenaga Kesejahtraan Sosial Kecamatan) wilayah Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
Kiprahnya menahodai TKSK wilayah Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya sudah tidak diragukan lagi oleh masyarakat di sana.
Bahkan di kalangan pejabat Kecamatan hingga Desa serta Pemkab Tasikmalaya, kiprahnya sudah banyak dirasakan dalam membantu menyalurkan program pemerintah.
"Terutama terkait dengan program program pemerintah terkait dengan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat marginal," kata Dwi.
Berkat kegigihannya ikut memperjuangkan nasib masyarakat yang memerlukan bantuan, dirinya didorong untuk maju menjadi Bacaleg (bakal calon legislatif) pada Pemilu 2024.
Dorongan Bacaleg Kabupaten Tasikmalaya semula dihiraukannya, selain tak terbesit dalam benak pikirannya juga minim dana.
Baca Juga: Bacaleg Politisi Kader Golkar Terpanggil, Kesejahtraan Ekonomi Ditekankan UMKM
"Saya didorong terus harus maju meski dikatakan tak punya duit untuk biaya itu semua," kata pria asal Kuningan 40 tahun silam yang sudah mengantongi gelar akademik Sarjana Hukum (S.H) dari Unigal Ciamis.
Diakuinya, sejak mengabdikan diri menjadi TKSK dari tahun 2009 hingga saat ini di wilayah Kecamatan Pagerageung, sudah banyak makan garamnya.
Disebutkan kejadian yang paling mengharukan adalah saat isteri Menteri Sosial RI menggendong seorang bayi, dan bayi itu sudah tidak punya ayah.
"Saat itu ayahnya gugur menjalankan tugasnya, sedangkan bayinya masih berumur hitungan hari," ucap sosok pria yang sudah dikaruniai 3 orang putra dari seorang isteri.
Jatuh Cinta
Meski Mang Dwi, panggilan akrab Dwi Juli Kusmorop, bukan pituin Pagerageung namun dedikasi untuk memajukan wilayah Kabupaten Tasikmalaya Utara, tak pandang lelah dan waktu.
Membuat dirinya menjadi magnet bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) untuk diusung menjadi Bacaleg.
Jatuh cintanya PDI P meminang sosok Mang Dwi maju di Pemilu 2024 sebagai Bacaleg tak lepas dari dedikasi sosoknya yang memiliki perjuangan tinggi mengabdi kepada masyarakat.
"Teu hayang hayang miluan pemilu jadi calon anggota DPRD Kabupaten, ngan loba nu ngadukung tur ngarojong ( sebenarnya tidak mau ikut larut menjadi calon anggota DPRD Kabupaten, tapi banyak mendorong untuk maju)," ucap mang Dwi dalam logat Sunda.
Torehan prestasi selama mengabdikan diri menjadi TKSK sudah tidak diragukan lagi, banyak yang merasakan buah karya dari sosok koordinator tersebut.
Tanggapan Punduh
Sebut saja Punduh Emus di Kampung Lampegan Desa Nangewer Kecamatan Pagerageung, yang sudah merasakan kerjasama solid dalam melakukan berbagai program pemerintah.
Begitupun dengan Punduh Yudi di Kampung Cipatani Desa Nangewer, kemudian Punduh Abuy di Kampung Guranteng, Desa Guranteng.
Punduh Asep Hadi di Kampung Sadalewih Desa Puteran juga Punduh Imin di Kampung Ambarayah, mengungkapkan hal sama.
"Saya sudah mengenal lebih jauh dengan mang Dwi maka pantaslah dia diusung untuk maju di Bacaleg dan bekerja di DPRD Kabupaten Tasikmalaya," kata Punduh Imin.
Sementaran Punduh Emus berujar, dedikasi Koordinator TKSK sudah tidak pantas lagi mengabdikan tugasnya sebagai koordinator kesekajahtraan sosial kecamaran.
"Akan tetapi sudah masuk ke ranah sebagai anggota DPRD yang ikut memperhatikan masyarakat, dengan kebijakan yang berpihak pada mereka (warga) dibawah rata rata," ucap Emus.
