KORBAN PIKAP TERBAKAR di PANTURA SUBANG, Pasangan Suami Istri, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kobaran Api

- 11 Juli 2022, 19:24 WIB
Pikap terbakar di jalur utama Pantura, Pamanukan, Subang. Dua korban merupakan pasutri.*
Pikap terbakar di jalur utama Pantura, Pamanukan, Subang. Dua korban merupakan pasutri.* /Polres Subang/

DESKJABAR - Korban insiden pikap terbakar di jalur utama Pantura, Pamanukan, Subang, Jawa Barat ternyata pasangan suami istri (pasutri).

Diduga, keduanya tengah tertidur pulas saat mobil pikap yang ditumpanginya menabrak median jalan, langsung memunculkan kobaran api dan terbakar.

Korban tewas keseluruhan dalam insiden pikap terbakar di pantura Subang
itu empat orang.

Baca Juga: DETIK-DETIK Pikap Terbakar, Memanggang 4 Penumpang Hingga Tewas di Pantura, Pamanukan, Subang

Keempat korban yang terpanggang setelah pikap terbakar di Jln Raya Pamanukan, Subang, kesemuanya warga Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.

Dua diantara korban insiden pikap terbakar di jalur pantura Subang adalah pasangan suami istri.

Pasutri yang tewas terpanggang bersama dengan pikap terbakar, pasangan Billy Martin Maulidan (30 tahun), dan istrinya, Megan Fitri Aprilian (27 tahun).

Pasutri itu tewas dalam insiden pikap terbakar itu warga Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.

"Keduanya tercatat sebagai pasangan suami istri," tutur Kanit Lantas Polsek Pamanukan, Ipda Wawan Caswan.

Baca Juga: Masih Dibebat Cedera, David da Silva Optimistis Bisa Tampil Melawan Bhayangkara di Liga 1

Selain pasutri Billy - Megan, dua korban tewas lain dalam insiden kecelakaan maut pikap terbakar di jalur pantura Subang itu masing-masing bernama :

- Mumtaz Daniel (25 tahun) warga Kampung Tiben, Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Indramayu
- Asep (26 tahun) warga Kampung Tiben, Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Indramayu.

Dalam insiden pikap terbakar itu, tiga penumpang pikap lolos dari maut. Mereka hanya menderita luka ringan.

Ketiga korban luka ringan, lebih dulu meloncat dari bak tempat mereka menaiki mobil pikap, sebelum terjadi kebakaran.

Baca Juga: Daftar Pemain Indonesia di Pertandingan Badminton Singapura Open 2022, Mulai Besok 12 Juli, Ini Jadwalnya

Korban luka ringan masing-masing :

1. Apip (25 tahun) warga desa Patrol, Kecamatan Patrol, Indramayu.
2. Herlan (27 tahun) warga Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu
3. Robi Prima (25 tahun) warga Kampung Tiben, Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Indramayu.

Seperti diketahui, insiden pikap terbakar di Jln Raya Pamanukan, Subang yang merupakan jalur utama Pantura terjadi pada Senin dini hari pukul 01.30 WIB, 11 Juli 2022.

Mobil pikap dalam perjalanan menuju Indramayu dari Jakarta. Para korban dikabarkan baru menonton Timnas Indonesia U 19 melawan Myanmar pada Piala AFF 2022 di Stadion Bekasi.

Baca Juga: Arema FC Kalahkan PSIS Semarang 2-1 di Semifinal Leg Kedua Piala Presiden 2022, Singo Edan Lolos ke Final

Menurut keterangan Wawan, sebelum terbakar, pikap terlebih dahulu menabrak median jalan.

Diduga karena sopir mengantuk. Hanya saja anehnya, begitu mobil menabrak median, tiba-tiba muncul kobaran api.

"Api membakar hanya selang beberapa detik setelah mobil pikap menabrak median jalan," tutur Wawan.

Api dengan cepat membesar dan membakar seluruh badan mobil. Empat penumpangnya ikut terbakar tanpa sempat menyelamatkan diri.

"Diduga, korban tewas itu tengah dalam keadaan tertidur pulas sehingga tidak sempat bangun, api sudah membakar mobil dan tubuh mereka," tutur Wawan.

Baca Juga: Pulang Nonton Timnas Bertanding, 4 Warga Indramayu Tewas Terbakar di Mobil Pikap di Pantura Subang

Dugaan lain, korban yang tewas mengalami luka-luka akibat mobil pikap menabrak median jalan. Korban tidak sempat menyelamatkan diri sampai api membakar pikap dan tubuh korban.

"Kita masih menyelidiki penyebab kecelakaan, terutama darimana percikan api yang cepat berkobar membakar seluruh badan mobil dengan tubuh korban di dalam mobil itu," tutur Wawan.

Dijelaskan juga, saat petugas Damkar Pamanukan datang, api sudah dalam keadaan membakar seluruh badan mobil dengan empat korban di dalamnya.

"Mayat korban dalam keadaan gosong. Sulit dikenali," tutur Wawan.***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah