MISTERI KASUS SUBANG, Detik-Detik Eksekusi Korban Serta Bukti Kecanggihan Pelaku

- 10 Februari 2022, 21:27 WIB
Inilah detik-detik eksekusi dan bukti-bukti kecanggihan para pelaku di kasus Subang
Inilah detik-detik eksekusi dan bukti-bukti kecanggihan para pelaku di kasus Subang /kolase foto DeskJabar dan YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR – Hingga Februari 2022, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini (55) dan Amel(23) belum juga menemukan titik terang. Inilah salah satu bukti kecanggihan para pelaku?

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu bagaikan misteri yang sulit terpecahkan. Apakah ada upaya-upaya framing dari pelaku sebenarnya?

Dari bukti yang ada, juga ada kemungkinan baru soal proses eksekusi korban yang terjadi pada 18 Agustus 2021 dinihari.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Tiba-Tiba Danu Mempertanyakan Orang Bermuka Dua dan Si Cupu, Siapakah yang Disentil?

Kemungkinan adanya proses eksekusi yang berbeda dari kemungkinan yang telah beredar di media massa sebelumnya, setelah melihat foto jasad kedua korban kasus Subang tersebut.

Kemungkinan itu dikemukakan Anjas dalam analisa terbarunya di kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul “SUDAH TERANG, LOGIKA KASUS SUBANG !! TSK BUKAN ORG ASING ??” yang tayang pada Kamis 10 Februari 2022.

Anjas mengakui, dia mendapat kiriman foto-foto terakhir jasad korban kasus Subang yakni Tuti dan Amel, yang dikirim lelalui akun Instagram Anjas.

Dari foto jasad kedua korban kasus Subang tersebut, foto jasad Amel mengalami luka-luka yang lebih banyak di bagian wajahnya.

Anjas menduga kedua korban dieksekusi barengan atau hanya berjarak 5 sampai 10 menit, namun karena usia Amel lebih muda sehingga tidak langsung menghembuskan nafar terakhirnya.

Baca Juga: Utang Tak Lunas-lunas dan Banyak Masalah, Bacalah Amalan Dzikir Pendek Ini Sebelum Tidur, Kata Syekh Ali Jaber

Amel diduga baru meninggal dunia sekitar jam 5 pagi, setelah mengakami siksaan yang dilakukan oleh para eksekusi dan diduga memberikan perlawanan.

Seperti diketahui, di awal-awal kasus Subang, Kapolres Subang AKBP Sumarni menyatakan hasil otopsi pertama waktu kematian pertama seitar jam 12 malam pada tanggal 18 Agustus 2021.Kematian kedua berjarak sekitar 5 jam dai kematian pertama.

Namun dari hasil otopsi ulang yang dilakukan 2 Oktober 2021, pakar forensik dari Mabes Polri, dr. Sumy Hastry mengatakan bahwa dari hasil otopsi kedua itu ada dua hal yang diperbaiki dari hasil otopsi pertama.

Kedua hal itu menurut dr. Hastry yakni mengoreksi waktu kematian dan menambahkan hasil pada otopsi pertama.

Baca Juga: Inilah Hasil Amalan, 7 Milyar Asset Setelah Mengamalkan Ilmu Magnet, Ustdaz Nasrullah Menerima Testimoni

Dari data-data yang telah beredar di media massa dalam 6 bulan terakhir, yang dimaksud koreksi waktu kematian adalah waktu kematian pertama diundur.

Menurut Anjas, waktu kematian pertama di kasus Subang adalah sekitar menjelang jam 2 pagi.

Hal ini linier dengan keterangan saksi yang melihat pada tanggal 17 Agustus 2021 malam sekitar jam 12, ada saksi yang melihat 5 sosok di halaman TKP di Ciseuti Jalancagak.

Kelima sosok itu terdiri dari 3 wanita dan 2 laki-laki. Dua wanita diantaranya adalah korban yakni Tuti dan Amel.

“Makanya aku menduga kematian Tuti menjelang jam 2 pagi, ini liner dengan hasil otopsi kedua,” papar Anjas.

Menurut Anjas, dilihat dari foto di jasad almarhum Tuti ada luka menyedihkan dan tengkorak retak, ada kemungkinan almarhum langsung meninggal dunia.

“Jadi memang saat dieksekusi tidak melakukan perlawanan, mungkin saat itu sedang tiduran atau sedang main hp,” paparnya.

Baca Juga: 4 Amalan Utama di Hari Jumat Yang Disarankan Oleh Rasulullah, Syekh Ali Jaber, Doanya Tidak Akan Ditolak

“Tapi aku menemukan dari foto Amel ada sedikit yang berbeda begitu banyaknya luka amel, ada di dahi tengah, dahi kiri, di bawah mata kiri, dan dibagian mata kanan lebam seperti habis dipukulin,” paparnya.

Menurut koreksi yang dikemukakan dr. Hastry, kemungkinan jarak kematian pertama dan kedua jaraknya 2 sampai 3 jam, dan mungkin jam 5 subuh Amel menghembuskan nafasnya yang terakhir.

“Pada saat dikeskusi sepertinya Amel melakukan perlawanan dan tidak langsung menghembuskan nafasnya. Mungkin saja eksekusi bersamaan tapi waktu kematiannya berbeda,” ujarnya.

“Karena tidak semua oanrg dipukul langsung mati, masih ada nafas dan bertahan apalagi Amel juh lebih muda, daya tahan tubuhnya lebih kuat,”ujar Anjas menambahkan.

Baca Juga: VIRUS OMICRON 2022: Kota Bandung TUTUP 3 Jalan Rawan Kerumunan dan 5 Gerbang Tol Masuk Bandung

Bukti kecanggihan pelaku

Menurut Anjas, salah satu yang menjadi kendala dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini adalah hilangnya 3 HP milik almarhum Amel.

Salah satu bukti kecanggihan para pelaku kasus Subang itu adalah, tim penyidik tidak menemukan jejak sinyal BTS HP di TKP saat eksekusi berlangsung.

Jadi, menurut Anjas, para pelaku telah mempersiapkan diri dengan baik dan datang ke TKP kasus Subang tidak membawa HP.

Bukti kecanggihan lain dari para pelaku adalah, berbagai upaya sudah dilakukan tim penyudik dalam mengungkap kasus Subang, seperti sidik jari, DNA, tes kesehatan, tes kebohongan, dan pemeriksaan atas bukti-bukti seperti bercak darah di pakaian Yosef.

Namun, saat Polda Jabar merilis sketsa terduga kasus Subang pada 29 Desember 2021, mereka menyatakan kesulitan untuk menemukan alat bukti yang bisa mengarahkan kepada tersangka kasus Subang.

“Jadi percikan darah, sidik jari, DNA, apakah hanya kebetulan atau ada upaya-upaya framing dari pelaku sebenarnya, atau itu bagian dari strategi pelaku,” ujar Anjas.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x