DESKJABAR – Sampai pertengahan tahun 1980-an, masyarakat di Jawa Barat pernah ada cara menangkal masuknya maling ke rumah, yaitu memelihara hewan angsa.
Adalah masyarakat di Cibatu, Garut, pernah banyak memelihara angsa sebagai “alarm” anti maling, adalah di Cibatu, Garut. Namun ada juga menganggap, angsa kadang-kadang penjelmaan setan kuntilanak.
Berdasarkan informasi diperoleh DeskJabar dari Koninklijke Bibliotheek Belanda, memelihara angsa merupakan cara untuk mencegah masuknya maling ke rumah, dilakukan orang-orang Belanda zaman awal tahun 1900-1940-an di Jawa Barat.
Baca Juga: Jalan Asia Afrika Bandung, Zaman Dahulu Sarang Setan Kuntilanak Betulan. Kilasan Sejarah
Biasanya, unggas dipelihara di halaman belakang rumah, dimana unggas angsa biasa ramai berbunyi, jika ada orang tidak dikenal masuk.
Tentu saja, jika ada orang tidak dikenal masuk rumah lewat halaman belakang, adalah mencurigakan, dan diduga akan berniat maling.
Salah seorang Eropa keturunan Jerman yang pernah tinggal di Cibatu, Garut, Fried Muller, pernah menuliskan, bahwa salah satu kenangan pada masa itu adalah memelihara angsa di belakang rumah sampai tahun 1950-an.
Baca Juga: SERAM ! Akibat Gangguan Jin, Asrama Fakultas Kesehatan di Kuningan, Jawa Barat, Menjadi Terbengkalai