Network
DESKJABAR – Kawasan Lampegan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memiliki alam yang indah dengan kehidupan masyarakat bersahaja.
Salah satu lokasi misteri di Lampegan, Cianjur, ada sebuah kawasan kuburan tua sangat luas dan horror kini jarang diketahui generasi masa kini.
Ada pun kawasan Lampegan, sering identik dengan kehidupan stasiun kereta api Lampegan, sebagai obyek fotografi penggemar kereta api.
Namun sebenarnya, di Lampegan ada pula obyek lainnya yang cukup menarik, yaitu perkebunan teh Gunung Kancana dan Harjasari.
Baca Juga: Cibancet, Cianjur, Pernah Mendunia Sebagai Nama Kapal MV Tjibantjet
Namun diantara kedua perkebunan itu, hanya Perkebunan Gunung Kancana yang masih beroperasi baik.
Lain halnya Perkebunan Harjasari, kini tak jelas lagi aktivitasnya, dan kondisi tanaman diketahui juga sudah nyaris tak berbentuk perkebunan lagi.
Nah, di Perkebunan Harjasari itulah, ada sebuah kawasan kuburan tua yang sangat luas, dan kini sudah menjadi belantara.
Bahkan, masyarakat sekitar Lampegan yang sering melintas ke Perkebunan Harjasari pun, untuk generasi masa kini rata-rata tidak mengetahui lokasi itu adalah kuburan tua yang sangat luas.
DeskJabar.com sangat mengingat lokasi tersebut, karena pernah bekerja di Perkebunan Harjasari sewaktu dahulu masih bagus. Bahkan pernah menginap pada sebuah masjid di tengah areal kuburan itu selama 2 pekan menunggu mendapat rumah dinas.
Diantara sejumlah mantan karyawan Perkebunan Harjasari, biasanya mengetahui bahwa areal kuburan tua itu penuh dengan cerita menyeramkan.
Nah, sebagian cerita beredar, bahwa di areal kuburan tua itu cukup banyak mayat tanpa kepala, atau dalam keadaan terputus kepalanya.
Tidak diketahui, sejak kapan areal kuburan itu mulai ada, namun ketika semuanya masih nampak, terlihat arealnya sangat luas sampai ke perbukitan.
Baca Juga: Cikadu Cianjur Lintas Hutan Cibarengkok, Petualangan Ekstrem dan Horror yang Asyik (Bagian 1)
Dekat areal kuburan itu, dahulu ada sejumlah rumah bedeng karyawan Perkebunan Harjasari yang kini sudah musnah.
Begitu pula masjid di tengah kuburan itu sudah menjadi puing, dimana orang masa kini jarang mengetahui bahwa dahulunya berupa masih yang cukup bagus pada zamannya.
Sekitar tahun 1994, ketika masih bekerja di Perkebunan Harjasari, sepulang kerja ketika masih menginap pada masjid di tengah kuburan itu pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB sering memasak di kuburan.
Namun selama dua pekan mengingap di tengah kuburan tua yang luas itu, belum terjadi penampakan, walau pun sebenarnya cukup seram juga.
Karena kondisi areal itu sangat penuh kuburan, pada setiap sudut pun jika diamati banyak nisan terbuat yang nyaris tidak dikenali lagi.
Namun ada suasana indah di bawah kawasan kuburan tua di Perkebunan Harjasari itu, yaitu kombinasi hutan bambu dan sawah, serta terdapat pancuran yang airnya sangat jernih.
Namun sejak sekitar tahun 2013, kawasan kuburan tua di Perkebunan Harjasari itu sudah berubah menjadi hutan belantara dan sampai tahun 2021 lebih belantara lagi.
Begitu pula puing masjid, sudah nyaris tidak terlihat walau pun masih ada. Areal tersebut sudah tertutupi rimbunan pohon menjadi hutan, yang sebenarnya merupakan kawasan kuburan tua sangat luas. ***
