Baca Juga: Siap-siap Ya, Pulang dari Luar Negeri Masuk Karantina
Disebutkan, bahwa orang-orang Sunda memiliki sosok yang menarik, dan tampak cerdas serta cepat mudah belajar lalu menguasai ilmu baru.
Namun, kata berita itu, hanya ada satu kekurangannya, karena memang berasal dari daerah tropis, orang-orang Sunda itu rata-rata menggigil kedinginan belum tahan terhadap iklim di Amerika.
Dalam berita itu juga disebutkan, bahwa publik menilai, bahwa orang-orang Sunda, ramah dan cerdas. Mereka sangat cekatan dan panjang lebar menjawab setiap pertanyaan publik.
“Mereka tampak sangat cepat belajar dan menguasai ilmu baru. Bahkan mereka antusias ingin belajar Bahasa Inggris,” tulis surat kabar itu menirukan keterangan publik Amerika.
Baca Juga: Siap-siap Ya, Pulang dari Luar Negeri Masuk Karantina
Sebagai juru bicara adalah Raden Adnea, dengan pemandu, adalah Carlo Ferrari, seorang pemburu profesional asal Italia, yang sangat fasih berbahasa Sunda.
Disebutkan dalam berita itu, bahwa orang-orang Sunda sangat melekat dengan Agama Islam dan Kita Suci Al Qur’an. Ini tampak dari tampilan kampung Sunda itu yang berluas 100.000 meter persegi, dimana di tengahnya berupa pusat, adalah sebuah masjid.
Diceritakan, bahwa makanan orang-orang Sunda itu terdiri nasi, daging, ikan, dan sayuran. Mereka juga menggemari mengkonsumsi kacang-kacangan dan umbi-umbian yang dikukus.