Kampung Sunda, Mempesona Publik Amerika di World's fair Chicago tahun 1893 (Bagian 2) SEJARAH JAWA BARAT

- 3 Maret 2021, 18:44 WIB
Dua wanita Sunda yang disebut sebagai Javanese Women berjalan-jalan melewati Kampung Turki pada World's Columbian Exposition
Dua wanita Sunda yang disebut sebagai Javanese Women berjalan-jalan melewati Kampung Turki pada World's Columbian Exposition / https://1893.chicago00.org// Chicago00 adalah kemitraan pemenang penghargaan antara Chicago History Museum dan pembuat film Geoffrey Alan Rhodes.

Baca Juga: Siap-siap Ya, Pulang dari Luar Negeri Masuk Karantina

Disebutkan, bahwa orang-orang Sunda memiliki sosok yang menarik, dan tampak cerdas serta cepat mudah belajar lalu menguasai ilmu baru.

Namun, kata berita itu, hanya ada satu kekurangannya, karena memang berasal dari daerah tropis, orang-orang Sunda itu rata-rata menggigil kedinginan belum tahan terhadap iklim di Amerika.

Dalam berita itu juga disebutkan, bahwa publik menilai, bahwa orang-orang Sunda, ramah dan cerdas. Mereka sangat cekatan dan panjang lebar menjawab setiap pertanyaan publik.

“Mereka tampak sangat cepat belajar dan menguasai ilmu baru. Bahkan mereka antusias ingin belajar Bahasa Inggris,” tulis surat kabar itu menirukan keterangan publik Amerika.

Baca Juga: Siap-siap Ya, Pulang dari Luar Negeri Masuk Karantina

Sebagai juru bicara adalah Raden Adnea, dengan  pemandu, adalah Carlo Ferrari, seorang pemburu profesional asal Italia, yang sangat fasih berbahasa Sunda.

Kampung Sunda dan masjid pada  World's Columbian Exposition di Chicaho Amerika tahun 1893.
Kampung Sunda dan masjid pada World's Columbian Exposition di Chicaho Amerika tahun 1893. Dok Digital Library Northern Illinois University Amerika Serikat.

Disebutkan dalam berita itu, bahwa orang-orang Sunda sangat melekat dengan Agama Islam dan Kita Suci Al Qur’an. Ini tampak dari tampilan kampung Sunda itu yang berluas 100.000 meter persegi, dimana di tengahnya berupa pusat, adalah sebuah masjid.

Diceritakan, bahwa makanan orang-orang Sunda itu terdiri nasi, daging, ikan, dan sayuran. Mereka juga menggemari mengkonsumsi kacang-kacangan dan umbi-umbian yang dikukus.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah