DESKJABAR – Catatan kehadiran Kampung Sunda pada World’s fair ajang World's Columbian Exposition di Chicago, Amerika Serikat tahun 1893, menjadi sejarah penting dalam ajang pameran bisnis terbesar dunia.
Misi dagang Hindia Belanda untuk menjual kopi dan teh ke Amerika Serikat, kemudian sukses. Sebab, publik terkesan kehidupan dan alam tempat tinggal orang-orang Sunda, yang dipromosikan dengan keberadaan tanaman dan produksi kopi dan teh.
Berdasarkan catatan DeskJabar dari pemberitaan Daily Telegraph terbitan 27 Oktober 1893 dan Tasmanian News terbitan 23 November 1893, yang arsipnya tersimpan di National Library of Australia, penampilan Kampung Sunda (walau disebut Javanese Village) pada Woirld’s fair di Chicago tersebut menjadi daya tarik besar bagi kalangan masyarakat Amerika.
Ke-125 orang Sunda asal Sukabumi dari Perkebunan Parakansalak dan Perkebunan Sinagar, yang dibawa pemilik perkebunan, J Kerkhoven dan G Mundt tersebut, paling berdaya tarik dari berbagai tampilan suku bangsa dunia yang tampil pada World's Columbian Exposition tahun 1893 di Chicago itu.
Negara-negara dan bangsa lainnya yang ikut tampil, misalnya Eropa menampilkan Suku Viking, Jerman, Hongaria, Turki, Timur Tengah, Mesir, Tunisia, India, Melayu, Aljazair, Afrika, Cina, dll.
Penggambaran sosok
Digambarkan, dekorasi pada perkampungan Sunda di Chicago World’s Fair itu dibuat lengkap menggambarkan khas pemukiman orang-orang Sunda dengan kesehariannya.
Yaitu, alam yang indah, berupa pegunungan, hijauan alam, buah-buahan, rumah-rumah terbuat dari bambu, dengan pusat berupa masjid.