Populernya Kata “Boleh” di Kota Bandung, Berawal di Pasar Baru

- 21 Februari 2021, 12:05 WIB
Pasar Baru Bandung
Pasar Baru Bandung /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Sapaan bergaya Melayu ala Malaysia. “Boleeeh…boleehhh…”, langsung sering populer terdengar dari para penjual, manakala kita memasuki Pasar Baru Bandung, di Kota Bandung, Jawa Barat.

Bagi yang pertama kali mendengar, mungkin akan berpikir, “Jangan…jangan…ada barang dagangan yang tidak boleh dibeli…”

Kata “boleh” diantara para penjual di Pasar Baru Bandung, tampaknya mengikuti bahasa orang-orang Malaysia, yang sebenarnya jika mengikuti kebiasaan di Indonesia, sama artinya dengan “silahkan..” atau "bisa", atau khususnya orang Sunda mengatakan “mangga..”

Kalau di Malaysia, lebih mengingatkan kepada istilah "Melayu Boleh" sekitar sejak adanya SEA Games Tahun 2001 lalu di Malaysia. Ini merupakan istilah atau ungkapan pemerintah negara tersebut untuk menunjukan kemampuan bangsa dan negaranya, yang artinya "Orang Belayu Bisa" (dalam berbagai bidang).  

Tapi itulah, kata “boleh” seperti di Pasar Baru Bandung, kini sudah menjadi kebiasaan populer banyak penjual pada banyak tempat di Kota Bandung, . Misalnya, pada sejumlah bisnis kuliner dan mall, stasiun kereta api, bandara, hotel dan restoran, dll.

Baca Juga: Banjir Bekasi, Warga Pemukiman Jababeka Baru Was-was Banjir Susulan

Beberapa pedagang di Pasar Baru Bandung, mengatakan, karena memang sejak banyaknya masyarakat Malaysia berbelanja ke lokasi tersebut sejak lebih dari sebuluh tahun lalu, membuat istilah-istilah Bahasa Melayu menjadi populer diantara para pedagang setempat.

“Yang paling popular dari berbagai Bahasa Melayu, ya memang adalah kata ‘boleh’. Apalagi, diantara masyarakat Bandung juga sering ke Malaysia, dimana kata itulah yang paling banyak kemudian ikut menjadi kebiasaan,” ujar salah seorang penjual pakaian, Acep Sutisna, Minggu, 21 Februari 2021.

Keberadaan Pasar Baru Bandung, memang kini dikenal sebagai tujuan wisata belanja masyarakat asal negara Malaysia. Rupa-rupa produk yang dibeli dari Pasar Baru ini, sebagai oleh-oleh unik asal Kota Bandung untuk dibawa ke Malaysia.

Awalnya

Ikon Pasar Baru Bandung untuk menarik tujuan wisata ke Bandung, tampaknya memang masih menjadi promosi kuat diantara sejumlah pebisnis wisata Malaysia maupun Indonesia sendiri.

Baca Juga: Banjir Jakarta Pertanyakan Kinerja Gubernur DKI Jakarta: Dewi Tanjung Sindir Anies Baswedan

Sejumlah bisnis online pariwisata koneksi Malaysia dan Indonesia atau negara lainnya untuk tujuan ke Bandung, seperti dilakukan Expedia, Agoda, RedDoorz, dll, menawarkan sejumlah akomodasi menginap dengan patokan Pasar Baru Bandung atau Mall Paris van Java.

Begitu pula Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait hubungan dengan negara Malaysia, juga diantaranya menggunakan Pasar Baru Bandung sebagai sarana keeratan masyarakat kedua negara.

Sementara itu, Senior Manager of Government Relations perusahaan penerbangan AirAsia Indonesia, Richard Hendrikus Kalumata, kepada DeskJabar, di Bandung,  menyebutkan, bahwa Kota Bandung memang menjadi ikon kuat Indonesia di mata orang-orang Malaysia.

“Nah kalau ke Bandung, orang-orang Malaysia langsung terpikir adalah belanja ke Pasar Baru. Makanya, tak heran, kalau para pedagang di Pasar Baru Bandung menjadi terbiasa di keseharian dengan berbagai kalimat kebiasaan orang Malaysia, seperti kata 'boleh' itulah,” ujarnya.

Baca Juga: Menu Fish and Chips Makin Digemari Milenial dan Generasi Z, Ini Tips Mencari Fillet Ikan Berkualitas Bagus

Menurut Richard H Kalumata, produk-produk kreatif asal Kota Bandung memang sangat disukai oleh masyarakat Malaysia. Fenomena inilah, yang membuat hubungan antara masyarakat Malaysia dan Kota Bandung menjadi sangat erat.

Bahkan, disebutkan, orang-orang Malaysia selama ini menganggap bahwa Indonesia adalah Kota Bandung. Tak seperti halnya orang-orang Amerika dan Eropa yang menganggap Indonesia adalah Bali.

Menurut Richard H Kalumata, populernya Pasar Baru Bandung diantara masyarakat Malaysia, terutama terjadi setelah AirAsia Indonesia mengembangkan layanan bisnis penerbangannya rute Bandung-Kuala Lumpur Malaysia sekitar tahun 2006. ***

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah