Perkebunan Tembakau Rakyat di Sumedang, Diperkuat Kincir Tenaga Hibrid untuk Pasokan Air

12 Desember 2022, 18:43 WIB
Usaha perkebunan tembakau rakyat di Ujungjaya, Sumedang, Jawa Barat, diperkuat kincir tenaga hibrid untuk pasokan air. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Usaha perkebunan tembakau rakyat di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diperkuat kincir tenaga hibrid untuk pasokan air. Kincir tenaga hibrid tersebut bisa menjadikan usaha produk perkebunan tembakau menjadi ramah lingkungan.

 

Sebuah kincir hibrid bertenaga angin dan tenaga surya, sudah dipasang oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, pada sentra budidaya tembakau di Kecamatan Ujungjaya, Sumedang. Ini merupakan salah satu pengembangan usaha perkebunan secara ramah lingkungan.

Penerapan kincir hibrid untuk pasokan air itu, merupakan salah satu inovasi bidang perkebunan, berkaitan peningkatan produktivitas komoditas unggulan, kemandirian energi, dan mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga: Pohon Kiara di KBB (Kabupaten Bandung Barat) dan Majalengka, Dikhawatirkan Ramai Jadi Pesugihan Pemilu 2024

Mengantisipasi kekeringan

 

Kepala Bidang Banglin Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Fajar Abdillah, yang dikonfirmasi melalui personel fungsional, Mochamad Sopian Ansori, di Bandung, Senin, 12 Desember 2022, menyebutkan, bahwa kincir tersebut dibuat untuk mengantisipasi kekeringan pada perkebunan tembakau rakyat.

Disebutkan, kincir bertenaga hibrid itu baru ujicoba tahun ini di Sumedang, di Poktan Cirangkong, Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang.

Ada pun tenaga dihasilkan, adalah 1,8 KWH, dengan debit air 5.000 liter/jam.

Baca Juga: Pohon Beringin, Dianggap Angker Tetapi Sangat Manfaat Tinggi Bagi Lingkungan Hidup di Jawa Barat

Mengapa menggunakan tenaga hibrid berupa angin dan surya, merupakan  pemanfaatan energi terbarukan yang zero emisi.

“Ini merupakan solusi atas mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) dan mendukung ketahanan pangan dan kemandirian energi,” kata Sopian Ansori.

Disebutkan, ini merupakan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) fokusnya untuk komoditi tembakau.

 

Baca Juga: Mandi di Selokan Perkebunan Teh Itu Sehat dan Real Healing ! Sebab Airnya Bersih, Wisata Jawa Barat

Tetapi, kincir tersebut juga bersifat serbaguna, karena pada lahan sama tentunya dilakukan giliran tanaman dengan palawija, dll.

Ketika ditanya apakah kincir itu dapat dibuat sendiri  berdasarkan petunjuk teknis ?

“Kalau untuk kincir anginnya saja mungkin bisa,” terang Sopian Ansori.

Baca Juga: Sungai dan Curug Cikaso, Sukabumi, Wisata Alam Indah dekat Perkebunan Karet PTPN VIII

Selain itu, katanya, ada alat pengukur kecepatan angin, dimana kemampuan listrik yang dihasilkan dan debit air yang keluar. Ada panel surya serta pompa air dengan batere penyimpan energi  listrik dari kincir angin dan tenaga surya.

Kecamatan Ujungjaya diketahui merupakan salah satu kawasan andalan bidang rumpun pertanian di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: PTPN VIII Tambah Kekuatan Produksi Pabrik Teh Kertamanah, Kabupaten Bandung, Genjot Bisnis Perkebunan

Di Ujungjaya, masyarakat petani setempat diketahui melakukan usaha pertanian dan perkebunan, seperti padi, palawija, dan tembakau.

Namun ada pula sejumlah petani asal Brebes, Jawa Timur, yang menyewa lahan di Ujungjaya, untuk budidaya bawang merah. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler