SURABI Yayah Ciamis, 34 Tahun Bertahan di Tengah Ramainya Kuliner Modern

26 Mei 2022, 10:15 WIB
Yayah pemilik sekaligus pedagang "Surabi Yayah" atau "Surabi Ciamis" sedang menjajakan dagangannya, di jalan Stasiun, Ciamis Kamis, 26 Mei 2022. Surabi Yayah Mempu bertahan hingga 34 tahun./ DeskJabar.com/Dindin Hidayat. /

DESKJABAR- Surabi Yayah atau Surabi Stasiun menjadi salah satu kuliner legend di Kota Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Pasalnya Surabi Yayah atau Surabi Stasiun Ciamis kehadirannya sudah hampir 34 tahun.

Disebut Surabi Yayah karena Yayah adalah nama pedagang sekaligus pemiliknya.

Sementara orang mengenal Surabi Stasiun sebabnya adalah karena jongko mangkalnya berada diatas trotoar seputar Jalan Stasiun kelurahan Ciamis, atau tepatnya disamping Laboratorium Klinik Jasa Kartini sekitar 300m dari alun-alun Ciamis.

Baca Juga: Final Liga Champions 2022, Liverpool vs Real Madrid, Adu Trofi Jurgen Klopp dan Carlo Ancelotti Siapa Unggul?

Keberadaan Surabi Yayah atau Surabi Stasiun diakui owner-nya Yayah (57) berdiri sejak tahun 1988.

Saat itu, Yayah muda masih berusia 21 tahun dan memulai usahanya dengan mencoba menciptakan sendiri racikan penganan berbentuk bundar, pipih, berpori dan terbuat dari bahan tepung dan kelapa itu.

"Awalnya, banyak orang dan tetangga menganggap saya main-main dengan usaha yang harus berhadapan dengan tungku api dan kepulan asap," ucap Yayah.

"Mereka menyarankan untuk memilih usaha lain yang lebih terbuka peluangnya. Namun, saya tetap ingin berdagang surabi," lanjut Yayah saat ditemui DeskJabar.com Kamis pagi 26 Mei 2022.

Baca Juga: KUNTILANAK BERGENTAYANGAN MENAMPAKAN DIRI, Mitos Atau Fakta?

Yayah menuturkan, dulu waktu masih muda sehari bisa menyajikan 7-12 kg adonan dan buka sejak pukul 01.00 dini hari hingga pagi.

"Kapungkurmah hargana ge mung 25 perak. Balanja ka pasar nyanak 50rebu tiasa dua becak. (Dulu harga surabi hanya Rp25, kalau belanja ke pasar bawa uang Rp50.000 bisa bawa belanjaan dua becak)," ucap Yayah mengenang.

Namun sejalan pertambahan usia, saat ini paling banter 3-4kg dengan rata-rata per kgnya menghasilkan 25 buah surabi.

"Tos kolotmah kirang tanaga, jadi samampuna we, (udah tua membuatnya kurang tenaga, jadi sesuai kemampuan saja), kata Yayah.

Pantauan DeskJabar.com, Yayah tampak sibuk melayani pelanggannya yang berdatangan sambil terus menuagkan adonnya diatas katel yang terbuat dari tanah itu.

Baca Juga: Kapan Final UCL 2022? Berikut Jadwal Final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid dan Link Live Streaming

Sesekali ia, mengusap keringat di pipinya disebabkan panas dan kepulan asap yang keluar dari tungku api tepat dihadapannya.

Bagi Yayah kehadiran surabi miliknya di tengah gempuran kuliner-kuliner modern tak menyurutkan niatnya untuk terus berkarya demi pelanggan setianya.

Nenek yang sudah memiliki tiga cucu ini merasa bersyukur salah satu jajanan tradisional asal Jawa Barat miliknya mengena di hati pelanggannya dan cukup membantu ekonomi keluarga tercintanya.

Pelanggan Surabi Yayah tidak hanya seputar Ciamis namun juga datang dari Tasik bahkan warga Surabaya, Semarang dan lain - lain yang kebetulan mampir ke kota Galuh.

Baca Juga: KASUS SUBANG Sedang Panas, Achmad Taufan Sebut Tidak Mau Ambil Pusing, Danu Jalani Dunia Baru

Tidak hanya itu, Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya menurut Yayah adalah salah satu pelanggannya.

Raisa pelanggan asal Kawali, Ciamis adalah salah satunya.

Surabi Yayah menurut perempuan belia berusia 14 tahun ini senak dan harganya cukup ekonomis.

"Aku paling suka surabi yang polos. Rasanya gurih dan lezat. Selain itu buat aku harganya lumayan terjangkau," ucap Raisa yang kerap dipanggil Caca itu.

Sementara Elly, pelanggan dari Tasikmalaya menyukai surabi dengan toping oncom.

Dirinya tak pernah absen mencicipi kuliner tradisional tersebut sekalian berkunjung ke ibunya yang kebetulan tinggal di Ciamis.

Baca Juga: Fakta Pertandingan Final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid Pada Pertemuan Sebelumnya

"Saya paling suka surabi Yayah yang pakai oncom. Rasanya gurih dan ada lada-ladanya," ungkap Elly.

Saat ini Surabi Yayah menyajikan 3 pilihan yakni polos, toping oncom dan campuran telor.

Adapun harganya, untuk surabi polos dan oncom dikenai Rp 2000/ buah sementara campuran telor harganya Rp 8000/buah

Nah, bagi penyuka surabi yang penasaran ingin mencoba salah satu tradisional khas Jabar ini bisa datang ke Jalan Stasiun Ciamis.

Jongko buka sekitar pukul 05.00WIB-09.00WIB. Selamat mencoba.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler