DESKJABAR - Satnarkoba bersama Satreskrim Polres Tasikmalaya akan bekerja sama untuk penyelidikan kasus miras oplosan campuran dari alkohol murni dengan minuman energi yang menewaskan empat orang dari 15 orang yang menenggak minuman oplosan tersebut.
"Kita cari tahu darimana miras oplosan atau alkohol tersebut sumbernya, inisiatif siapa, yang mengajaknya dan dilakukan dimana para korban ini meminumnya," ungkap Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya AKP Dedih Praja SH kepada wartawan.
Peristiwa mengenaskan ini terjadi di Kampung Cibangun Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang, sebanyak 15 orang melakukan pesta miras oplosan menggunakan alkohol murni dan minuman energi, pada Sabtu 2 Oktober 2021 malam.
Baca Juga: Yang Mereka Minum di Pesta Miras Oplosan di Cigalontang Adalah Alkohol Obat Luka Campur Kuku Bima
Dari 15 orang yang menegak minuman oplosan tersebut, 4 orang tewas. Tiga orang masih dirawat intensif karena masih kritis dan mendapatkan penanganan medis secara intensif, sedangkan 8 orang lainnya masih beristirahat di rumahnya.
Dedih Praja mengatakan dari 15 orang yang menegak minuman oplosan tersebut ada lima orang yang dirawat di IGD RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, dua diantaranya tewas.
"Yang meninggal dunia di rumah sakit ada dua orang, yang dua orang lagi meninggal di rumahnya di Desa Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang. Jadi semuanya ada empat yang meninggal dunia," ujar Dedih.
Baca Juga: INNALILLAHI, 4 Orang Meninggal Dunia 3 Dirawat: PESTA MIRAS OPLOSAN Bikin Suasana Riang Menjadi Duka
Menurut Dedih, untuk yang dirawat akibat menenggak miras masih ada tiga orang di IGD. Kondisinya masih dalam perawatan intensif oleh petugas medis.
"Informasinya yang meninggal dunia ini akibat menenggak alkohol murni atau miras oplosan dicampur dengan kuku bima. Alkohol murni itu buat luka, bukan untuk di konsumsi, kebayang efeknya buruk ke tubuh," kata Dedih.
Adapun empat orang yang tewas akibat minun miras oplosan tersebut adalah Dani Hendrawan (22) yang tewas pada Senin 4 Oktober, sekitar pukul 12.30 WIB yang merupakan warga asal Kampung Cibangun, Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang.
Kemudian, seorang pelajar SMK Abdul Muhi (16) meninggal dunia pada Senin 4 Oktober pukul 05.00 WIB di rumahnya dan telah dimakamkan di kampung halamannya.
Kemudian dua orang yaitu Pipin (25) dan Fahmi (22) meninggal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SMC, pada Selasa 5 Oktober pukul 06.00 dan 09.00 WIB.
Sementara yang masih dirawat ada tiga orang yaitu Erwin (30) asal Kampung Eureunmoyan Desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang, Andri (25) warga Kampung Cibangun Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang dan Jajang Irawan (18).
Baca Juga: Misteri Jembatan Cirahong Tasikmalaya, Tempat Langganan Orang untuk Bunuh Diri, Banyak Hantu?
Dikatakan Dedih, informasi dari masyarakat menyebutkan ada 15 orang yang minum oplosan. Maka dari itu, akan dilakukan pengecekan ke TKP, mencari bekas minuman.
"Tiga orang masih dirawat dan belum bisa dimintai keterangan, akan dicoba nanti ke peminum lainnya yang kondisinya tidak separah yang di rawat di IGD RSUD," ucapnya.
Sementara itu KBO Sat Narkoba Polres Tasikmalaya IPDA Caryadi menambahkan kejadian tewasnya peminum miras dimulai Senin 4 Oktober sekitar pukul 05.00, Dani (22) meninggal dunia di rumahnya dan dimakamkan di Kampung Pasir Kawao Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang.
Kemudian Abdul Muhi (16) meninggal dunia Senin 4 Oktober pukul 13.00 dan dimakamkan di Kampung Cibangun Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang.
"Diduga para korban membeli obat Samcodin dan alkohol 92 persen di salah satu apotik di wilayah Kampung Perawan Desa Lengkongjaya Kecamatan Cigalontang," tambah dia.