Pada masa kini, kawasan perkotaan Pangalengan, pada ruas jalan utama, cenderung tampak bertebaran aneka plang iklan produk dan orang-orang sedang usaha cari nafkah dari bidang politik.
Namun pada zaman dahulu, perkotaan Pangalengan banyak rumah orang Eropa, dengan nuansa aktivitas bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Baca Juga: Isu Hantu di Villa Soekarno, Puncak, Bogor, Beranikah Orang Lewat Malam Hari ?
Jejak-jejaknya, dapat kita amati dari kehidupan perekonomian masyarakat Pangalengan pada masa kini.
Khusus bisnis pertanian dan peternakan peninggalan zaman kolonial Belanda, di Pangalengan juga pernah ada beberapa tanah usaha pertanian dan peternakan sapi yang luas.
Peninggalan-peninggalan tersebut, kini termasuk yang dikelola oleh masyarakat petani dan perusahaan peternakan di Pangalengan.
Khusus soal sejarah peninggalan tanah pertanian yang luas di Pangalengan, dikatakan Kurnadi Sjarif Iskandar, sebelum meninggal dunia kepada DeskJabar.
Kurnadi Sjarif Iskandar merupakan salah seorang tokoh nasionalisasi perkebunan eks Belanda tahun 1957, dan menjadi salah tokoh perkebunan teh Indonesia.