Lalu adakah hubungan antara perasaan dan perselingkuhan?
Poppy Amalia menjelaskan bahwa perasaan dan perselingkuhan memiliki keterkaitan yang erat karena jika seorang pria yang sejak kecil tidak mendapatkan kasih sayang terutama dari ibu, maka secara emosional ia akan mencari perhatian di luar lingkungan rumah.
Lalu, dilihat secara kognitifnya adalah proses berpikir pria tersebut sejak kecil yang membuat dirinya menghalalkan perselingkuhan.
Misal saja data dalam otaknya sejak kecil yang mengetahui ayahnya berselingkuh maka bisa saja membawa data tersebut sampai dewasa dan menyimpulkan bahwa selingkuh adalah hal yang biasa.
Seorang ayah biasanya akan menjadi role model bagi anak laki-lakinya, jadi ketika dalam sebuah keluarga ada seorang ayah yang memberikan contoh kurang baik terhadap anak, maka tidak menutup kemungkinan anak akan melakukan hal yang sama.
Sehingga sangat penting untuk seorang ayah yang masih memiliki anak laki-laki untuk menjadi role model yang baik agar saat anak tersebut dewasa, ia akan menghindari segala perilaku buruknya.
Lalu, dilihat secara fisik jika seorang pria memiliki libido yang cukup tinggi maka kemungkinan untuk berselingkuh juga cukup tinggi untuk mengimbangi hasratnya tersebut.
Dari faktor eksternal, Poppy Amalia menjelaskan bahwa faktor yang dilihat adalah dari luar seperti faktor pendidikan.
Baca Juga: Luis Milla Benahi Fisik Pemain Persib, Bidik Kemenangan di El Clasico Indonesia BRI Liga 1 Musim Ini