Cerita si penunggu itu menyukai salah seorang, yaitu Widya, lalu menikahi dan mengambil sukmanya, dengan alasan darahnya manis.
“Aslinya jin itu tidak bisa mengambil sukma orang atau membunuh orang. Semuanya sukma orang itu dijaga dan dimiliki oleh Allah SWT selaku penciptanya,” terang Ki Sodo Buono.
Secara logika, katanya, jin kalau butuh hiburan penari, ya harus dari sesama jin lagi. Lalu tujuannya apa jika diceritakan ada tokoh Widya untuk diambil sukmanya untuk menghibur jin ? ***