"Karena pendidikannya yang sulit, dia memiliki obsesi yang luar biasa terhadap uang. Dia selalu terobsesi dengan kesuksesan dan menerima begitu saja pengorbanan orang-orang di sekitarnya.
Saya pikir dia akan memperlakukan saya secara berbeda, tetapi bahkan setelah kami putus, dia hanya sibuk syuting iklan dan tidak meminta maaf atau menyesal.”
Karena obsesinya ini, K bagi A adalah sosok yang perhitungan.
“K memberi tahu saya, 'Jika saya punya anak sekarang, saya harus membayar ganti rugi 900 juta won (sekitar 10 Milyar). Tapi saya tidak punya 900 juta won sekarang.' Ternyata dia tidak harus membayar denda 900 juta won, tapi dia memaksaku untuk melakukan aborsi dengan kebohongan.” ungkap A.
“Dia berjanji untuk menikah denganku setelah dua tahun. Dia mengusulkan agar kita hidup bersama mulai tahun depan.”
A akhirnya melakukan aborsi, dan menurut dia, K hanya mengirim 2 juta won (sekitar Rp23 juta) untuk biaya operasi dan rumah sakit.
“Saya tidak mengancam, mengeluh, atau membencinya untuk itu. Saya hanya takut akan ada perpecahan di antara kami karena dia sangat sensitif.” ujarnya.
Baca Juga: Update Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yoris dan Danu Kini Didampingi 9 Pengacara
A menjelaskan bahwa outlet berita hiburan kemudian mengetahui tentang hubungan mereka, dan K putus dengannya melalui panggilan telepon.