Komunitas Fantastic Fariz RM, Wadah Silaturahmi bagi  Penggemar Fariz RM Sekaligus Melanggengkan Karyanya

3 Februari 2023, 22:08 WIB
Beberapa anggota Komunitas Fantastic Fariz RM sebelum pementasan Fariz RM beberapa waktu lalu. /Dok. Komunitas Fantastic Fariz RM /


DESKJABAR
– Eksistensi musisi legendaris Indonesia era 1980, Fariz RM di belantika musik Indonesia hingga sekarang tak pernah meredup. 

Fariz RM bersama musisi Indonesia era 1980 an lainnya seperti Mus Mujiono, Vina Panduwinata, Deddy Dhukun, Ricky Basuki hingga Ruth Sahanaya masih wara-wiri dari satu panggung ke panggung lainnya.

Banyak karya lagu telah ditorehkan Fariz RM di kancah musik Indonesia dengan lagu-lagu Fariz RM yang memiliki komposisi serta penulisan karya lagu yang tidak lazim di jamannya.

Karya lagu-lagu Fariz RM langgeng

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Telah Dibuka, Klik Gabung Gelombang Simak Cara Daftar dan Syaratnya!

Karya Fariz RM dianggap sebagai pembantahan pada lagu-lagu era 1980 an yang kala itu diwarnai dengan fenomena lagu cengeng hingga Menpen Harmoko saat itu mengeluarkan larangan bagi penyanyi atau penulis lagu agar tidak  lagi membawakan karya lagu mendayu-dayu atau lagu cengeng.

Lagu Fariz RM seperti ‘Sakura’, ‘Barcelona’, ‘Selangkah ke Seberang’, ‘'Nada Kasih’, ‘Kurnia dan Pesona’, ’Belenggu’ dan lagu lainnya menjadi lagu Fariz RM yang kerap muncak di tangga lagu beberapa stasiun radio kala itu.

Semua ini menunjukkan lagu yang ditulis Fariz RM berada di genre lagu yang kreatif berbeda dengan lagu pop lainnya. Lagu Fariz RM juga dianggap sebagai lagu yang “prematur” lahir.

Baca Juga: Pemprov Jabar Sebut Program Petani Milenial Patut Dipertahankan, Peserta Bilang Ridwan Kamil Hanya Pencitraan

Karena lagu yang ditulis paman dari penyanyi Sherina Munaf ini menjadi karya lagu yang lahir mendahului eranya. Hal ini dibuktikan dengan karya lagu Fariz RM yang langgeng hingga saat ini.

Lagu-lagu keren yang ditulis Fariz RM ini kemudian dilestarikan oleh Komunitas Fantastic Fariz RM (KFFRM)yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan ribuan anggota.

Koordinator KFFRM  Bandung, Asep Gunawan menyampaikan hal itu kepada DeskJabar.com, Jumat 3 Februari 2023.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Menurutnya, keberadaan KFFRM selain sebagai wadah bagi mereka para fans Fariz RM juga sebagai tempat berkumpul sesama para anggota yang selalu hadir pada setiap konser Fariz RM.

“KFFRM ini sebagai lanjutan dari wadah  Fariz RM Fans Club pada era 1980. Kami sudah eksis sejak 12 tahun lalu sebagai wadah para fans yang berkeinginan melanggengkan karya-karya Fariz RM,” ujar Asep Gunawan yang biasa dipanggil Asgun ini.

Wadah ini, menurut Asep, bermula dari grup facebook yang di dalamnya terdiri dari anggota yang memiliki kesamaan, para penggemar musik dan karya Fariz RM.

Baca Juga: Body Count Artinya Apa? 4 Istilah Viral Di Tiktok Ini Wajib Kamu Tahu, Ilmu Dulu Baru Ngomong

“Setiap ada konser mas Fariz, kami selalu support dengan mengumpulkan anggota dan beramai-ramai datang ke konser,” papar Asep.

Sebelum masa pandemi, lanjut Asep, wadah ini biasanya rutin bertemu secara reguler, untuk silaturahmi ataupun jika kebetulan ada jadwal manggung Fariz RM. 

Dulu anggotanya berasal dari mereka yang mengalami masa remaja di tahun 1980 an, namun belakangan bergeser. Banyak juga anak-anak remaja yang datang mencari Asep sebagai koordinator KFFRM untuk mencari informasi seputar Fariz RM dan karya-karyanya.

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

“Anak-anak muda ini awalnya mendengar musik Fariz RM melalui kaset, kemudian penasaran ingin melengkapi koleksinya sekaligus mencari literasi tentang Fariz RM,” kata Asep yang juga mengumpulkan banyak sekali kaset Fariz ini.

Fariz RM memang tak pernah berhenti berkarya, karya kolaborasinya dengan band-band muda yang jauh dibawahnya sepert Diskoria, Alunan Nusantara hingga ke White Shoes & The Couples Company telah membuktikan Fariz RM sebagai musisi yang tak pernah mati dimangsa jaman. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler