Pro Kontra "Boneka Arwah", NU : Mengundang Kemusyrikan, Psikolog Ribu Badai : Bermanfaat Ekonomi

7 Januari 2022, 18:28 WIB
Psikolog, Ribu Badai /Rio Kuswandi/DeskJabar

DESKJABAR - Situasi pro kontra mewarnai fenomena boneka arwah atau spirit doll yang ramai di kalangan artis saat ini.

Tak dapat dipungkiri, jika dianalisa, fenomena mengundang berbagai kecaman dan tamparan pedas, terutama dari kalangan pemuka agama (Islam).

Kalangan yang kontra menyatakan, fenomena boneka arwah ini adalah sebuah keanehan.

Kritikan dari sana sini bermunculan kepada para pengadopsi yang berasal dari kalangan artis tersebut, terutama dari pemuka agama, Islam khususnya yang menentang fenomena yang hampir sama persis dengan fenomena jaelangkung ini.

Baca Juga: Viral! Lowongan Kerja Babby Sitter Boneka Arwah, Kamu Minat?fe

Pasalnya, hobi yang disebutnya nyeleneh ini bisa berimbas kepada kemusyrikan. Sehingga dikhawatirkan, menular ke ke sebagian besar orang, terutama di negeri ini.

Seperti contoh yang dikatakan aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Fitrah Dani Ahmad, yang mengatakan jelas menentang fenomena boneka arwah ini.

Disebutkan, boneka arwah berpotensi besar mengundang kemusyrikan. Jika dibiarkan publik akan terkena racunnya.

"Itu benda mati, yang katanya bisa dimasukin arwah. Ini dikhawatirkan menjadi nilai-nilai kemusyrikan. Wah, ini bahaya," keluh Fitrah kepada DeskJabar - Pikiran Rakyat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, 5 Januari 2022.

Baca Juga: MENGERIKAN, Boneka Arwah Bisa Itu Bisa Bergerak, Berjalan Hingga Melayang-Layang di Langit ?

Bukan hanya melahirkan kemusyrikan kepada pemilik boneka, imbuh dia, tetapi juga kepada masyarakat pada umumnya. Ketika fenomena ini ramai hingga diindahkan kebanyakan orang, maka penularan kemusyrikan akan terjadi.

"Jelas ini bahaya, nanti kalau menular (sesuatu yang dianggap virus kemusyrikan) gimana? Bisa repot urusannya," keluh Fitrah.

Lain halnya psikolog Ribu Badai mengatakan bahwa fenomena boneka arwah ini hanyalah ilustrasi, permainan sugesst alam bawah sadar.

Dia menilai bahwa fenomena ini adalah sebuah kewajaran. Pasalnya, ini adalah sebuah hobi, penyaluran kesenangan dari orang-orang yang menyukai hobi tersebut.

Baca Juga: Wanita Cantik Penjual Dawet di Purworejo, Semakin Banyak Pria Menjadi Pelanggan

Selain itu, kata dia, ini adalah media sebagai bentuk akselerasi atau suatu tempat bagi seseorang tersebut untuk mengekspresikan tindakan yang menjadi hobinya.

"Sah-sah aja kalau menurut saya, wajar-wajar saja. Setiap orang bebas melakukan tindakan apapun, bebas berakselerasi, berekspresi sesuai dengan keinginannya. Ini adalah suatu hobi, fenomena ini hanyalah ilustrasi, permainan fikiran, suggest alam bawah sadar yang diaplikasikan dengan ilmu hypnosis dan ilmu hypnoterapy," jelas Psikolog Ribu Badai, Jumat, 7 Januari 2022.

Dia juga menyarankan agar fenomena ini terus dilestarikan, bahkan dia juga mendukung jika semua penduduk Indonesia mempunyai, memiliki boneka arwah, karena fenomena ini adalah sebuah kewajaran.

"Kalau bisa dilestarikan ya, bila perlu seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki boneka arwah" imbuh dia.

Baca Juga: Kenangan 1980-an di SUMEDANG, Berburu Nomor Undian, MENJADI GILA, Tewas Sebagai Pencari Kodok

Fenomena artis

Dia mengaku tidak setuju jika fenomena ini dibunuh. Alasannya, jika membawa dampak positif, kata dia, itu merupakan sesuatu yang menggembirakan.

"Jangan dibunuh fenomenanya, kan rugi. Kalau menurut saya, fenomena ini juga kan ada nilai positifnya, bisa berimbas kepada sesuatu hal yang baik pula. Jadi sebetulnya, kurang tepat kalau menilai sesuatu hal dari satu sudut pandang literasi saja," beber dia.

Secara psikologi, kata dia, sah-sah saja, dimana fenomena ini jika disupport oleh masyarakat pada umumnya pun, hukumnya wajar-wajar saja, mengingat ini hanya permainan suggest. Apalagi jika membawa dampak positif untuk kebanyakan orang.

Misalnya, untuk ibu-ibu yang juga belum dikarunia anak dari pernikahannya yang sudah sekian lama. Atau juga, muda-mudi atau calon ibu yang di kemudian hari pasti mempunyai anak setelah pernikahannya.

Baca Juga: TERBARU ! Kasus Subang, Heri Susanto Jelaskan Siapa Sebenarnya Pria Disangka Mirip Sketsa dari Polisi

"Maka, ini bisa dimanfaatkan sebagai implementasi latihan untuk para calon ibu yang belum mempunyai anak atau muda-mudi  yang masih single. Kan engga ada salahnya," jelas dia.

Alasan dia, adalah sesuatu yang disebut kebermanfaatannya bisa mendukung aspek peningkatan ekonomi. Misalnya, karena fenomena ini, prodiktivitas pembuatan boneka meningkat.

Sehingga, katanya, bisa memperluas lapangan pekerjaan dan meminimalisir pengangguran. Ujungnya kan aspek ekonomi terdampak bagus.

"Kan nanti jadi naek tuh bisnis-bisnis boneka, tingkat produktivitasnya jadi bagus dan ekonomi juga jadi meningkat. Keren kan," ucapnya.

Baca Juga: CARA MENGHANCURKAN SANTET alias SIHIR dan JIN Dalam Perut, Ustadz Khalid Basalamah Memberitahu

Selain itu, kata dia, terkait dengan lowongan pekerjaan yang kini sedang mencari pembantu khusus untuk mengurus boneka, dengan gaji yang cukup fantastis, yakni Rp 10 Juta. Ribu menilai ini adalah progres yang bagus.

"Ini kan prospek bagus, muda mudi yang nganggur kan bisa jadi dapat pekerjaan sekaligus penghasilan yang mumpuni," ujar Ribu.

Sehingga, dapat disimpulkan, jika memang fenomena ini dapat diterima dan diindahkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, tidak ada salahnya. Apalagi jika membawa dampak positif bagi sebagian besar aspek.

Baca Juga: Gadis Cantik Ini Tinggal di Kuburan di Bandung, Usaha Warung Laris Tapi Sering Disangka Hantu

Jika berbicara tentang kemusyrikan, Ribu mengatakan, hal itu tergantung dari individunya masing-masing.

Bagaimana individu itu memahami akan fenomena ini. Pintar-pintar dan bijak-bijaknya orang itu bagaimana mengatur pemahaman dan pola fikirnya agar tidak salah kaprah atau mengarah pada nilai kemusyrikan.

"Kemusyrikan adalah bentuk menduakan Tuhan, dan itu jelas tidak dibenarkan," jelasnya.

Seperti diketahui, trend boneka arwah ini ramai di kalangan artis. Salah satu artis yang mengadopsi boneka arwah tersebut adalah Ivan Gunawan. Artis lainnya diantaranya ; Sarwendah, Celine Evangelista, Soimah, Ruben Onsu, dan Nora Alexandra. ***

 

 

 

  

 

 

 

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler