Beternak Kelinci Hias, Pasarnya Berkembang

- 21 November 2020, 20:05 WIB
Kelinci hias yang dibisniskan di Tasikmalaya
Kelinci hias yang dibisniskan di Tasikmalaya /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Beternak kelinci jenis hias masih menjadi salah satu segmen usaha potensial dan bertahan di Jawa Barat, terutama di utara Bandung dan Tasikmalaya.

Namun kelinci hias yang dikembangbiakan tersebut, bukan sebatas dipelihara untuk dielus-elus karena tampilannya menarik. Namun ada jug pemanfaatannya, dimana kelincinya dapat dimakan dan bulunya dijadikan produk hiasa, seperti tas, dompet, topi, dll.

Adalah kerajinan kulit dan bulu kelinci hias yang sebenarnya tetap potensial dikembangkan. Paling tidak, Kota Bandung yang dikenal sebagai pusat produk kreatif Indonesia, dapat menjadi sarana promosi dan penjualan bagus bagi produk-produk kerajinan berbahan baku bulu kelinci hias.

Ketua Koperasi Nusantara Kiat Lestari Bandung, Dini, kepada DeskJabar, Sabtu, 21 November 2020, mencontohkan, kerajinan berbahan baku bulu alias wool kelinci dan kulit kelinci hias sudah berkembang di Desa Cangkuang Kabupaten Bandung.

Bulu dan kulit kelinci hias tersebut dibuat untuk bahan produksi tas, dompet, topi, dll, dengan pemasaran yang terus meningkat.

Diproduksinya kerajinan dari bulu dan kulit kelinci tersebut,  sekaligus membangkitkan kembali usaha peternakan kelinci, baik kelinci hias maupun kelinci pedaging.

Ini merupakan pengembangan produk dan pasar, sehingga para peternak kelinci hias memiliki kombinasi pemasaran. Dari semula hanya menjual kelinci hidup, daging kelinci, sate kelinci, menjadi serba termanfaatkan dan mendatangkan aneka hasil, karena kulit dan bulunya pun mendatangkan nilai tambah.

 

Kerajinan dari kulit bulu kelinci hias
Kerajinan dari kulit bulu kelinci hias Koperasi Nusantara Kiat Lestari

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah