Pilpres Amerika, Wall Street Kembali Melonjak

- 6 November 2020, 08:27 WIB
Wall Street
Wall Street /Antara

DESKJABAR - Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor bertaruh Partai Republik akan mempertahankan kendali Senat dan memblokir setiap perubahan kebijakan besar Gedung Putih yang kemungkinan di bawah Joe Biden dan dapat mengurangi keuntungan perusahaan.​​​​​​​

Dilansir Kantor Berita Antara, Jumat, 7 November 2020,  Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 542,52 poin atau 1,95 persen, menjadi ditutup pada 28.390,18 poin. Indeks S&P 500 bertambah 67,01 poin atau 1,95 persen, menjadi berakhir di 3.510,45 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melambung 300,15 poin atau 2,59 persen, menjadi 11.890,93 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan material dan teknologi ditutup masing-masing melonjak 4,05 persen dan 3,12 persen, melampaui sektor lainnya. Sedangkan sektor energi merosot 0,04 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.

Saham-saham AS mencatat keuntungan empat hari berturut-turut, saat Wall Street mengikuti berita terkait pemilihan dan mencerna keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve (Fed).

Dengan suara yang masih dihitung di negara bagian-negara bagian medan pertempuran, investor meninggalkan posisi pra-pemilihan yang hati-hati, mendorong semua indeks utama Wall Street naik untuk sesi keempat berturut-turut.

Investor menunggu hasil akhir pemilihan AS saat penghitungan suara berlanjut.

"Meskipun belum ada pemenang resmi untuk Gedung Putih, para pedagang tampaknya mendukung prospek pemerintahan yang terpecah" yang berarti kecil kemungkinannya "bahwa perusahaan akan melihat segala jenis kenaikan pajak, atau segala jenis perubahan kebijakan besar-besaran lainnya dari salah satu pihak yang berpotensi mengganggu bisnis," Kevin Matras, analis di Zacks Investment Research, mengatakan dalam sebuah catatan Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Pilpres Amerika, Harga Minyak Dunia Jatuh

Suku bunga

Federal Reserve AS pada Kamis (5/11/2020) mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada level rekor terendah mendekati nol di tengah ketidakpastian tentang hasil akhir pemilihan presiden pada Selasa (3/11/2020).

"Aktivitas ekonomi dan pekerjaan terus pulih tetapi tetap jauh di bawah level mereka pada awal tahun," kata Fed dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari, menambahkan jalur ekonomi AS akan bergantung secara signifikan pada perjalanan virus corona.

Bank sentral memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 0-0,25 persen, berjanji untuk menggunakan berbagai alat guna mendukung ekonomi AS "dalam masa yang menantang ini."

The Fed memangkas suku bunga mendekati nol awal tahun ini dalam upaya meredam guncangan pandemi.

Di sisi data, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, berada di 751.000 pada pekan yang berakhir 31 Oktober, menyusul 758.000 yang direvisi naik pada pekan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja. Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan penurunan lebih besar menjadi 728.000. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah