Bahkan, diperkirakan akan disesuaikan kembali sebesar USD 80380 juta pada tahun 2028 dengan CAGR 8,0% selama periode peninjauan.
Disebutkan, pasar karet diperkirakan akan mencapai jutaan pada tahun 2028, dalam penilaian hingga 2021, Selama beberapa tahun, pasar karet akan mencapai lonjakan CAGR yang luar biasa dalam hal pendapatan.
Baca Juga: Perkebunan Tembakau Rakyat di Sumedang, Diperkuat Kincir Tenaga Hibrid untuk Pasokan Air
Produksi karet terdiri dua jenis, yaitu karet alam dan karet sintetis.
Karet digunakan untuk komponen otomotif, alat kesehatan, barang industri, dan consumer goods.
Disebutkan pula, negara-negara yang terus membutuhkan karet sampai tahun 2028, misalnya Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Jerman, Inggros, Prancis, Italia, Rusia, Turki, Cina, Jepang, Korea, India, Australia, Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Brazil, Argentina, Kolumbia, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Budidaya Udang Vaname Bisa di Air Tawar dan Pekarangan Rumah, Peluang Usaha Perikanan
Tanggapan dari kalangan usaha perkebunan di Jawa Barat, misalnya muncul dari Sekretaris Perusahaan PTPN VIII, Budhi H Tresnadi, yang mengatakan, harapan membaiknya harga pasar karet dunia selalu menjadi harapan bagi perusahaan perkebunan yang mengusahakan komoditas karet.
Disebutkan, selama ini persoalan utama bisnis karet alam adalah selisih biaya produksi dengan harga jual sudah terlalu lama mengalami stagnasi.
Yang masih menjadi persoalan, adalah perbandingan antara karet alam dengan karet sintetis.