PENGAMAT Ekonomi Khawatirkan Banjir Dayeuhkolot dan Soreang akan Picu Kenaikan Harga Komoditas

- 24 Oktober 2022, 05:45 WIB
Bhabinkamtibmas bersama Babinsa Desa Dayeuhkolot pantau pemukiman warga di wilayah Desa Dayeuhkolot yang terendam banjir. Minggu 23 Oktober 2022 Siang. Pengamat ekonomi khawatirkan banjir Bandung Selatan picu kenaikan harga komoditas
Bhabinkamtibmas bersama Babinsa Desa Dayeuhkolot pantau pemukiman warga di wilayah Desa Dayeuhkolot yang terendam banjir. Minggu 23 Oktober 2022 Siang. Pengamat ekonomi khawatirkan banjir Bandung Selatan picu kenaikan harga komoditas /Twitter @SekDayeuhkolot1/

DESKJABAR – Kawasan Bandung selatan dalam beberapa hari terakhir dilanda banjir cukup parah, terutama di kawasan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Soreang, Kabupaten Bandung.

Selain berdampak pada aktifitas masyarakat, banjir di Bandung Selatan, khususnya Dayeuhkolot, Baleendah, dan Soreang akan berdampak pada ekonomi.

Dampak ekonomi yang dikhawatirkan adalah jangan sampai banjir di kawasan tersebut menjadi pemicu kenaikan harga-harga komoditas.

Baca Juga: Honda HR-V Bikin Emosi Berhenti di Kemacetan Jalan Banjaran: Endingnya, Pengemudi Lain Auto Berduka

Untuk itu, banjir yang terjadi di kawasan Bandung selatan itu harus direspon segera oleh pemerintah.

“Selain tindakan respons cepat jangka pendek, yang harus segera dilakukan terkait percepatan pengurangan titik lokasi yang terdampak banjir serta pemberian bantalan sosial berupa bantuan bagian masyarakat yang terdampak ,” ujar pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, kepada DeskJabar.com, Minggu, 23 Oktober 2022.

“Juga harus melihat evaluasi efek upaya jangka menengah dan jangka panjang program pengendalian banjir di kawasan Dayeuhkolot dan Soreang,” tambahnya.

Menurut Acuviarta, beberapa titik banjir di kawasan tersebut secara klasik memang sering terdampak banjir dalam kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi.

Kedua kawasan tersebut selain menjadi penghubung atau masuk jalur transportasi masyarakat, juga masuk dalam jalur transportasi mobilitas barang dan jasa, khususnya berkaitan dengan komoditas pertanian, peternakan, dan pariwisata kawasan Bandung Selatan.

Acuviarta berharap banjir yang melanda kawasan Bandung Selatan tersebut jangan sampai menjadi pemicu adanya kenaikan harga-harga komoditas, termasuk dampaknya terhadap aktivitas pertanian masyarakat.

Baca Juga: INI TAMPANG Terduga Pelaku Pembunuh Bocah Perempuan di Cimahi, Ditusuk Jantungnya saat Pulang Mengaji

Sebab, kata Acuviarta, situasi dan kondisi saat ini ada kenaikan harga komoditas pangan (sebulan terakhir terjadi kenaikan harga beras) dan bulan-bulan sebelumnya juga terjadi kenaikan harga komoditas pangan yang lain seperti cabe rawit, bawang merah serta kelompok hortikultura lainnya.

“Kita juga melihat tidak sedikit industri kecil dan menengah serta besar tersebar di wilayah Bandung Selatan, jangan sampai terdampak akibat banjir yang terjadi saat ini,” ujarnya.

“Saya kira dalam jangka pendek program bantalan sosial melalui bantuan pangan kepada masyarakat yang terdampak harus segera diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata Acuviarta menambahkan.

Itu prioritas pertama selain pengurangan eskalasi dampak atau sebaran lokasi banjir serta percepatan penanganan banjirnya.

Kondisi banjir yang melanda ini kembali mengingatkan kita semuatnya, sekaligus mengingatkan pemerintah agar lebih serius dan konsisten dalam upaya penanganan banjir di sejumlah titik di kawasan Dayeuhkolot maupun Soreang.

Baca Juga: Ezra Walian Healing Sambil Latihan Individu di Bali, Menjaga Motivasi dan Pola Pikir

“Kalau banjir terus terjadi maka saya kira akan berdampak terhadap berbagai aspek ekonomi, secera makro jelas bisa menekan pertumbuhan ekonomi, dari sisi harga-harga bisa berdampak terhadap tekanan inflasi serta berbagai indikator kesejahteran lainnya,” tegas Acuviarta.

“Saya terus terang belum melihat adanya program penanggulangan bencana, mitigasi bencana, dan penanggulangan pasca bencana banjir yang komprehensif di Kabupaten Bandung, saya kira saya menunggu respon cepat Bupati Kabupaten Bandung, Gubernur Jawa Barat untuk memberikan program reaksi cepat terkait banjir di kawasan Bandung Selatan tersebut,” ujarnya.

Seperti diketahui, akibat curah hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir, kawasan Dauehkolot, Baleendah, dan Soreang banjir. 

Baca Juga: Hasil Final Denmark Open 2022: Kalahkan The Minions, FajRi Boyong 1 Gelar Juara

Di Dayeuhkolot, ribuan warga di Desa Dayeuhkolot bahkan terpaksa harus mengungsi ke tempat aman.

Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana mengatakan saat ini banjir telah menyebar hampir ke seluruh pemukiman warganya. Bahkan, kata dia, sebanyak 11 RW turut terdampak adanya banjir tersebut.

Menurutnya, ada 2.500 rumah warga yang terdampak banjir, karena 80 persen Desa Dayeuhkolot itu terdampak 11 RW 11 dari 14 RW, jadi 3 RW yang tidak tergenang RW 06, RW 07 dan RW 08.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah