Informasi diperoleh dari petani setempat, sebenarnya mereka tidak menanam kopi liberika.
“Ketika dapat konsesi pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) di Perhutani tahun 2008, petani kaget mendapatkan lahan hutan sudah terdapat pohon kopi liberika,” kata Sopian Ansori.
Disebutkan, sejauh ini harga jual kopi liberika asal Cililin, KBB, sempat dihargai pembeli Rp 80.000/kg untuk greenbean pada Januari 2022.
Populasi pohon kopi arabika PHBM di Perhutani itu, terdapat pada lahan yang digarap Atang dari Kelompok Tani Lumbung Raharja Desa Mukapayung Kecamatan Cililin KBB.
Ditunjukan Sopian Ansori, bahwa kopi liberika Jawa Barat itu memperoleh prestasi juara IV pada sebuah perlombaan di Jerman tahun 2021.
Baca Juga: Liburan di Cianjur, Keindahan Tersembunyi Perkebunan Teh Gedeh dan Misteri Gunung Gede
Secara umum, menurut Sopian Ansori, walau produksinya masih sedikit, namun banyak permintaan pasar kopi liberika asal Jawa Barat.
Pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat terus melakukan pembinaan kepada berbagai pekebun kopi liberika di daerahnya, terutama merawat tanamannya agar kondisi fisik dan produktivitasnya bagus.
Baca Juga: Perkebunan, Peluang dibalik Krisis Ekonomi Sri Lanka, Bisnis Teh Indonesia Bisa Mengisi Pasar