Curah Hujan Tinggi, Produksi Karet Turun, Harga Membaik

- 19 Januari 2021, 19:34 WIB
Populasi tanaman karet di Perkebunan Rajamandala, Bandung Barat.
Populasi tanaman karet di Perkebunan Rajamandala, Bandung Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kebutuhan karet alam dunia, diperkirakan akan mengalami kekurangan pasokan. Sebab, produksi karet Indonesia diprediksi sangat kurang sampai Maret 2021, karena pengaruh cuaca hujan tinggi.

Gambaran tersebut senada dilontarkan Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten dan Gapkindo Sumatra Utara.

Disebutkan, bahwa produksi karet kini sudah turun, sebagai pengaruh musim hujan yang tinggi di Indonesia. Namun, ada kendala lain, dimana produksi karet yang menjual ekspor, sedang kesulitan biaya pengapalan sebagai dampak Covid-19.

Pengurus GPP Jawa Barat-Banten, Irwan G Subrata, kepada DeskJabar, di Bandung, Selasa, 19 Januari 2021, menyebutkan, pada musim hujan tinggi seperti sekarang, penyadapan terganggu kalau pohonnya basah.

Baca Juga: Yunho TVXQ Puncaki Tangga Lagu iTunes di 18 Negara, Termasuk Indonesia

“Apalagi kalau hujannya malam, subuh nya masih basah, sehingga produksi terganggu. Lain halnya kalau ujan pada saat menyadap, yah tidak ada penyadapan,” ujarnya.

Namun disebutkan, sebenarnya saat ini harga karet terus membaik. Namun ada problem untuk yang ekspor, karena harga kargo naik sampai 300 % dan susah

Khusus di Jawa Barat dan Banten, menurut Irwan G Subrata, produksi karet kini sudah jauh berkurang. Penyebab utama, adalah banyaknya konversi tanaman karet kepada kelapa sawit yang dilakukan perusahaan perkebunan negara, PT Perkebunan Nusantara VIII.

Baca Juga: Joe Biden Masih akan Menerapkan Persyaratan Masuk ke Amerika Serikat

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x